Suara.com - Manajer tim para-badminton Thailand Pipat Chantarapaichit mengkonfirmasi tiga atletnya yang sedianya tampil di ASEAN Para Games (APG) 2022 terpapar COVID-19.
Dua di antaranya, kata Pipat, terindikasi terkena virus corona ketika sudah berada di Solo, Jawa Tengah. Sementara satu lainnya sebelum bertolak ke Indonesia.
"Mereka bermain rangkap di tunggal, ganda putra, dan ganda campuran sehingga banyak pertandingan yang terpengaruh. Sekarang, dua pemain yang terinfeksi sedang menjalani karantina mandiri di hotel," kata Pipat dalam keterangan tertulis Kementerian Komunikasi dan Informatika di Solo, Selasa (2/8/2022).
Kemarin, sebanyak sembilan pertandingan para-badminton yang melibatkan pemain Negeri Gajah Putih memang batal bergulir. Hal serupa juga terjadi untuk dua pertandingan yang melibatkan atlet Kamboja.
Baca Juga: 12 Hari Terpapar COVID-19 Tak Halangi Fauzi Purwo Laksono untuk Berprestasi di ASEAN Para Games 2022
"Mereka sudah mendapat penanganan dari dokter tim Thailand. Saya rasa, tim dokter sudah berkoordinasi dengan pihak tuan rumah agar segera mendapat bantuan," ujar Pipat menambahkan.
Meski kehilangan tiga pemainnya, Pipat tetap optimistis Thailand bisa merealisasikan target lima emas dalam pesta olahraga disabilitas terbesar di Asia Tenggara edisi ke-11 tersebut.
"Dalam ajang ini ada 19 nomor yang dipertandingkan, saya rasa kami bisa dapat lima medali emas. Dari klasifikasi kursi roda kami mengincar dua emas, nomor tunggal dan satu ganda campuran, mungkin juga dari ganda putra," ujarnya menambahkan.
Selain itu, ada juga pemain di kelas standing yag menjadi andalan pada sektor tunggal dan ganda.
Seperti diberitakan ANTARA sebelumnya, Indonesia ASEAN Para Games Organizing Committee (INASPOC) menyebut saat ini sebanyak 17 atlet terpapar COVID-19 baik atlet maupun ofisial.
Baca Juga: Jaenal Aripin Sabet Emas 200 Meter T54 Putra ASEAN Para Games 2022
"Sebanyak 14 ada di Solo dan tiga lainnya di Semarang. Mereka melakukan karantina lima hari, sudah sejak beberapa hari yang lalu. Artinya kalau sudah positif untuk kepentingan bersama harus putus interaksi dengan yang lain, isolasi di hotel," kata Kepala DKK Surakarta yang juga menjabat sebagai Anggota Sub-bidang Kesehatan dan Farmasi INASPOC Siti Wahyuningsih di Solo, Selasa.
[Antara]