Suara.com - Pemuncak klasemen sementara Formula 1 Max Verstappen pada Minggu geram dengan ulah para penggemar yang membakar pernak-pernik bertema Lewis Hamilton dan menyebut tindakan itu menjijikkan.
"Yang pasti itu tidak bisa diterima," kata pebalap Red Bull, yang mengalahkan rivalnya dari tim Mercedes dalam perebutan gelar juara musim lalu lewat balapan pemungkas yang kontroversial, kepada reporter di Grand Prix Hungaria.
"Individu-individu semacam ini, saya pastinya tidak sepakat dengan itu karena itu benar-benar menjijikkan."
Verstappen, yang menjadi pemenang grand prix termuda dan juara dunia asal Belanda pertama, memiliki kelompok penggemar yang dijuluki "Orange Army" yang mengikutinya keliling dunia.
Baca Juga: Leclerc Frustasi Ferrari Bikin Blunder Lagi di F1 GP Hungaria 2022
Video yang beredar di media sosial saat GP Hungaria menunjukkan sejumlah fan membakar pernak-pernik Hamilton.
Sebelum itu, sejumlah laporan muncul yang menyebutkan beberapa fan pria yang mabuk melakukan kekerasan terhadap perempuan, meneriakkan kata-kata berbau homofobia dan rasis di GP Austria di kandang tim Red Bull yang dipadati penggemar Verstappen awal bulan ini.
Balapan berikutnya digelar di Belgia, tempat kelahiran Verstappen, merupakan basis lainnya fan Orange Army selain GP Belanda di Zandvoort, yang menjadi rumah sang pebalap berusia 24 tahun, satu pekan berselang.
Insiden di Austria itu memicu F1 meluncurkan kampanye anti kekerasan yang dinamai "Drive It Out" pada Sabtu lalu.
Verstappen, bersama Hamilton yang finis runner-up hari itu, dalam sesi jumpa pers mengatakan pada umumnya para penggemar mereka saling menghormati.
Baca Juga: Top 5 Sport: Indonesia Raih Emas Pertama ASEAN Para Games 2022 dari Para Bulutangkis
"Secara umum saya rasa sebagian besar fan... yang juga bersorak-sorak sepanjang balapan dan juga di podium untuk setiap pebalap, saya rasa seharusnya demikian," kata dia.
"Video pembakaran merchandise itu, saya rasa itu menjijikkan," ujarnya seperti dimuat Antara.