Junas juga mengingatkan bagaimana IBL masih berusaha meningkatkan kualitas kompetisi, sesuatu yang sayangnya masih menghadapi kendala baik itu karena situasi pandemi COVID-19 maupun kepadatan jadwal turnamen internasional.
IBL 2022 telah memperlihatkan sebuah nilai tambah dengan kehadiran 16 peserta, dan Junas mengaku pertambahan peserta itu dimaksudkan untuk memperpanjang periode kompetisi sembari memperbanyak jumlah pertandingan.
"Tapi kemarin kan ada SEA Games, FIBA Asia Cup, tiba-tiba kita harus mengalah dulu sehingga jumlah gim yang kita targetkan belum tercapai," katanya.
Junas mengungkapkan dengan 16 tim peserta, IBL berencana meningkatkan jumlah pertandingan musim reguler 2022 menjadi 240 gim dari 96 gim di musim 2021.
Hanya saja karena terpotong SEA Games 2021 --yang penyelenggaraannya tertunda ke Mei lalu--, lanjutan window kualifikasi Piala Dunia FIBA 2023, dan persiapan Piala FIBA Asia 2022, praktis jumlah pertandingan IBL 2022 terpangkas menjadi 176 gim di musim reguler.
Hal itu pun turut terdampak lonjakan kasus COVID-19 karena persebaran varian Omicron yang sempat membuat musim reguler IBL 2022 tertangguhkan pada awal Februari lalu.
"Enggak mudah lah memang. Tapi ini kita ingin tercapai, sekarang sudah naik dari 96 ke 176, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa ke 240. Jumlah gim per tim tadinya cuma 16 kali di musim reguler, sekarang sudah 30 kali," katanya.
"Setelah itu semua jalan, periode panjang dan kompetisinya sudah sustain, baru lah kita mikir program-program yang istilahnya pengembangan," tutup Junas.
IBL 2022 dalam waktu dekat akan melanjutkan fase playoff hingga final yang menggunakan format best-of-three dan diselenggarakan terpusat di GOR C'Tra Arena, Bandung, jawa Barat, pada 13-30 Agustus mendatang.
Baca Juga: Play-off hingga Final IBL 2022 Digelar di Bandung, Ini Alasannya
[Antara]