Junas Miradiaryah: IBL Ingin Mantapkan Kompetisi Utama Sebelum Rancang Liga Pengembangan

Rully Fauzi Suara.Com
Kamis, 28 Juli 2022 | 18:03 WIB
Junas Miradiaryah: IBL Ingin Mantapkan Kompetisi Utama Sebelum Rancang Liga Pengembangan
Logo Indonesian Basketball League (IBL). [Dok. IBL]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Utama Liga Bola Basket Indonesia (IBL), Junas Miradiaryah menyatakan pihaknya ingin lebih dulu memantapkan keberlangsungan kompetisi tingkat utama sebelum merancang liga pengembangan seperti NBA G League di Amerika Serikat dan PBA D-League di Filipina.

Negeri tetangga, Malaysia, juga tengah bersiap menyongsong musim inagurasi Malaysia D-League yang digelar serupa kompetisi bola basket kelompok usia di bawah 23 tahun (U-23). Malaysia D-League dijadwalkan mulai bergulir Sabtu (30/7).

Kabar Malaysia D-League cukup menarik perhatian masyarakat penggemar bola basket di Indonesia, sebab keberadaan Andika Saputra yang dipercaya menjadi pelatih tim asal Brunei Darussalam, Pegasus, serta keikutsertaan klub asal Indonesia, BBM CLS Knights.

Junas mengaku bahwa pihaknya tertarik dan sudah terpikirkan wacana agar IBL memiliki liga pengembangan semacam itu, tapi hal itu harus lebih didahului kemapanan untuk kompetisi utamanya.

"Kita perlu make sure dulu utamanya going proper lah. Proper dan sustain," katanya kepada Antara, Kamis (28/7/2022).

Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah saat memberi keterangan dalam jumpa pers virtual pada Rabu (3/6/2021), sehari jelang gim pertama final IBL 2021. (HO/IBL)
Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah. (HO/IBL)

Junas mengingatkan sejak menjabat sebagai Dirut IBL, dirinya dihadapkan pada sejumlah situasi sulit termasuk pandemi COVID-19 yang mempengaruhi jadwal IBL secara langsung maupun lewat perubahan jadwal kompetisi lain yang turut berdampak terhadap IBL.

"Jadi kita musti pastikan dulu secara firm untuk yang utamanya benar jalan konsisten 2-3 tahun enggak ada perubahan signifikan, baru kita rencanakan untuk level di bawahnya," ujarnya.

Lebih lanjut, Junas juga mengaku konsep liga pengembangan dengan batasan usia tersebut memerlukan peran aktif Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) yang biasanya menggelar kompetisi-kompetisi kelompok umur (KU).

Ia juga mengingatkan bahwa kualitas kompetisi antara IBL dan liga pengembangan tidak boleh terlalu tajam, apabila menginginkan penjenjangan kompetisi yang bermanfaat.

Baca Juga: Play-off hingga Final IBL 2022 Digelar di Bandung, Ini Alasannya

"Ya semisal seperti NBA, antara NBA dengan G League, kan Jordan Poole juga sempat di G League tapi di NBA bisa bicara. Karena kalau levelnya kejauhan jadi agak percuma," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI