Tiga Atlet Kuba Membelot Usai Kejuaraan Dunia Atletik di Amerika Serikat

Syaiful Rachman Suara.Com
Kamis, 28 Juli 2022 | 00:20 WIB
Tiga Atlet Kuba Membelot Usai Kejuaraan Dunia Atletik di Amerika Serikat
Kejuaraan dunia atletik - Sydney McLaughlin dari AS melewati garis finish untuk memenangkan final lari gawang 400 meter putri dan memecahkan rekor dunia dalam Kejuaraan Atletik Dunia, di Lapangan Hayward, Eugene, Oregon, Amerika Serikat, Jumat (22/7/2022). Sydney McLaughlin ​​​​​​​memecahkan rekor dunia lari gawang putri atas namanya sendiri dengan catatan waktu 50,68 detik pada kejuaraan ini. ANTARA FOTOReuters-Lucy Nicholson/hp.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tiga anggota kontingen Kuba pada Kejuaraan Dunia Atletik di Eugene, Oregon, Amerika Serikat, termasuk di antaranya mantan juara dunia lempar cakram Yaime Perez telah membelot, kata lembaga olahraga negara itu, Rabu (27/7/2022), seperti dikutip AFP.

Pembelotan atlet Kuba saat mengikuti turnamen internasional menjadi hal biasa karena negara komunis itu telah lama mencegah para atletnya menjadi profesional.

Perez (31) adalah juara bertahan di Eugene di mana dia finis ketujuh dan peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo pada 2021.

Sementara itu atlet lempar lembing Yiselena Ballar (19) dan fisioterapis Carlos Gonzalez juga menghilang.

Baca Juga: Animo Penonton FIBA Asia Cup 2022 Lampaui Edisi 2017 di Lebanon

Jit, surat kabar online untuk institut olahraga INDER Kuba menggambarkan pembelotan itu sebagai "ketidakdisiplinan serius".

Baik Perez maupun Ballar diyakini telah melarikan diri saat transit di Miami ketika dalam perjalanan kembali ke Kuba.

Kuba mengalami hasil terburuk dalam kejuaraan dunia atletik setelah gagal memenangkan satu medali pun.

Lebih dari dua puluhan atlet Kuba telah membelot tahun ini saja, termasuk peraih medali perak lompat jauh Olimpiade Juan Miguel Echevarria, juara gulat Olimpiade Yunani-Romawi Ismael Borrero dan juara kano sprint Olimpiade Fernando Dayan Jorge.

Bulan lalu, juara tinju Olimpiade Andy Cruz, yang dianggap oleh banyak ahli sebagai petinju Kuba terbaik di generasinya, tertangkap basah mencoba melarikan diri dari negara pulau itu.

Baca Juga: ASEAN Para Games 2022: Dua Atlet Blind Judo Indonesia Harus Tes Ulang Penglihatan

Kuba perlahan-lahan membuka diri untuk olahraga profesional dalam upaya mencegah pembelotan.

Pada April, otoritas komunis akhirnya mengizinkan petinju mengambil bagian dalam kompetisi tinju profesional yang mengarah ke pertandingan tim melawan Meksiko, yang dimenangkan Kuba 6-0 dengan lima KO, bahkan tanpa Cruz.

Olahraga lain seperti bisbol juga baru-baru ini mempraktikkan profesionalisme terbatas setelah pada Mei otoritas Kuba mencapai kesepakatan dengan badan pengelola internasional olahraga itu, WBSC, untuk mengizinkan pemain bisbol Kuba mengelola kontrak profesionalnya sendiri dengan klub-klub di liga asing.

Kuba mengalami resesi terburuk dalam tiga dekade, sebagian dipicu oleh pandemi virus corona dan sanksi AS semakin keras saat era mantan presiden Donald Trump yang telah menyebabkan migrasi massal.

[Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI