Suara.com - Australia yang memasuki FIBA Asia Cup 2022 berstatus tim juara bertahan bakal ditantang oleh Selandia Baru di babak semifinal nanti setelah rangkaian hasil pertandingan perempat final di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (21/7/2022).
Australia memastikan langkah mereka ke semifinal seusai mengalahkan Jepang 99-85 dalam gim pertama lanjutan babak perempat final hari Kamis, demikian seperti dikutip dari Antara.
Jepang tidak bisa turun dengan kekuatan penuh sebab salah satu bintang mereka, Yuta Watanabe, harus berdiam di bangku cadangan sepanjang laga lantaran dibekap cedera pergelangan kaki sejak kuarter ketiga pertandingan playoff melawan Filipina dua hari lalu.
Absennya pebasket berpostur 206 centimeter itu cukup mempengaruhi performa Jepang di paint area dan bola-bola rebound.
Jepang tercatat hanya bisa mencetak 14 poin di paint area, tertinggal jauh dari 36 poin yang dibukukan Australia. Sedangkan di departemen bola-bola pantul, Australia begitu dominan dengan mengamankan 51 rebound dibandingkan 29 kali yang dilakukan Jepang.
Keunggulan di dua aspek tersebut, dibarengi kemampuan Australia mengimbangi prosentase konversi percobaan tripoin Jepang. Australia mengonversi 16 dari 34 percobaan atau akurasi 47,6 persen, sedikit lebih baik dibandingkan Jepang yang mencetak 20 dari 43 percobaan atau 46,5 persen.
Keunggulan di nyaris semua lini itu cukup menjadi modal positif bagi Australia untuk mengalahkan Jepang 99-85 dan satu langkah lebih dekat dalam upaya mempertahankan gelar juara Piala FIBA Asia.
Di pertandingan kedua, Korea Selatan memberikan perlawanan sengit kepada Selandia Baru bahkan hingga menit-menit terakhir pertandingan.
Korsel bahkan memimpin atas Selandia Baru di awal kuarter keempat meskipun kapten mereka Lee Dae-sung diusir oleh wasit karena dua technical foul beberapa menit menjelang periode sebelumnya berakhir.
Baca Juga: FIBA Asia Cup 2022: Tundukkan Korsel, Selandia Baru Melangkah ke Semifinal
Masalah kian membesar bagi Korsel setelah Choi Jun-yong juga diusir wasit karena dua technical foul beruntun saat pertandingan tinggal menyisakan satu menit 36 detik, setelah memprotes keputusan-keputusan yang dinilainya tidak adil.