Kisah Vincent Rivaldi Kosasih, Ikuti Jejak Ayah Tampil di FIBA Asia Cup

Arief Apriadi Suara.Com
Selasa, 12 Juli 2022 | 08:52 WIB
Kisah Vincent Rivaldi Kosasih, Ikuti Jejak Ayah Tampil di FIBA Asia Cup
Vincent Rivaldi Kosasih (ketiga dari kanan) bersama skuad Timnas Basket Indonesia menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum melawan Filipina dalam laga Grup A Kualifikasi FIBA Asia Cup 2021 di Britama Arena, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu (23/2/2020) malam. [Dok. FIBA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Vincent Rivaldi Kosasih menjadi satu dari 12 pebasket yang masuk ke dalam rooster timnas basket Indonesia di ajang FIBA Asia Cup 2022. Kepastian itu membuatnya mengikuti jejak sang ayah, Lie Tjui Tek.

Terpilihnya Vincent Rivaldi Kosasih ke dalam skuad timnas basket Indonesia asuhan Milos Pejic, membuat pemain berposisi center itu mencatatkan rekor unik.

Vincent akan mengikuti jejak ayahnya membela timnas basket Indonesia di ajang FIBA Asia Cup ketika kompetisi basket se-Asia itu berlangsung di rumah sendiri.

Ya, sebelum FIBA Asia Cup 2022 yang akan bergulir di Istora Senayan, Jakarta, Indonesia pernah menggelar ajang yang sama pada 1993. Lebih unik, Istora Senayan pula yang dijadikan venue saat itu.

Baca Juga: Rajko Toroman Mundur, Milos Pejic Resmi Jadi Pelatih Timnas Basket Indonesia

Ketika itu, FIBA Asia Cup masih bernama ABC Championship. Dalam roster pemain Indonesia hampir tiga dekade silam, terdapat nama Lie Tjui Tek.

Ayah kandung Vincent Rivaldi Kosasih ini menjadi salah satu pemain senior dalam tim yang diisi sejumlah bintang-bintang muda, di antaranya Ali Budimansyah, Romy C Chandra, AF Rinaldo, dan M Rifky.

"Senang sekali bisa mencatatkan sejarah tersebut. Namun yang lebih penting lagi pastinya Indonesia bisa meraih kemenangan," kata Vincent dalam keterangan tertulis dikutip Suara.com, Selasa (12/7/2022).

Tjui Tek atau biasa disapa Aan lahir di Medan pada 15 Desember 1964. Badannya bongsor sejak kecil, tapi tak bermain basket karena susah mencari sepatu dengan ukuran kakinya yang panjang saat itu.

Dalam usia 16 tahun, ia terpantau pemandu bakat tim Halim Kediri dan kemudian diajak ke Kota Kediri. Ia kemudian pindah dan berlatih basket sambil bekerja. Sepatu basket tak lagi jadi pikiran.

Baca Juga: Disegani, 2 Wasit Indonesia Ini Bertugas di Piala Asia FIBA 2022

Tjui Tek mulai memperkuat Halim di kompetisi Gabatama 1983. Pada musim 1984/1985 dalam awal era Kobatama, Halim juara.

Para pemain Halim, termasuk Aan kemudian memperkuat tim PON Jatim pada 1985. Nama lainnya antara lain Lee Gwan Ming dan Pek King Sing, kakak dari Pek King Day. Mereka juga membela Indonesia di SEA Games 1985 di Bangkok.

Tjui Tek langganan timnas sejak saat itu. Ia terakhir tampil pada 1993, tepat setelah tampil di FIBA Asia Cup yang berlangsung di Istora Jakarta. Total 8 delapan tahun ia membela timnas.

Di level klub, ia pernah membela Pacific, CLS, dan pensiun di Bhinneka pada 2001. Ketiga anaknya, yakni Vincent, William, dan Edward, mengikuti jejaknya bermain basket.

Tjui Tek mendukung anak-anaknya bermain basket pro, asal bisa menamatkan kuliah. Ini sudah dilakukan Vincent dengan lulus S2 Bisnis Internasional dari universitas di Cina, dan tengah diikuti William yang juga kuliah di Cina.

"Mereka harus sekolah yang tinggi dulu yang paling utama. Jika lulus mau lanjut basket silakan. Jadi setelah pensiun basket, mereka punya bekal dengan sekolah mereka," kata Tjui Tek.

Vincent Rivaldi Kosasih akan membantu perjuangan timnas basket Indonesia di ajang FIBA Asia Cup 2022 yang akan bergulir dari 12 hingga 24 Juli mendatan.

Di laga perdana, Indonesia yang tergabung di grup A akan mengawali perjuangan dengan menghadapi Arab Saudi hari ini, Selasa (12/7/2022) pukul 17.30 WIB.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI