Alami Robekan di Otot Perut, Rafael Nadal Mundur dari Semifinal Wimbledon 2022

Jum'at, 08 Juli 2022 | 09:33 WIB
Alami Robekan di Otot Perut, Rafael Nadal Mundur dari Semifinal Wimbledon 2022
Ekspresi petenis Spanyol, Rafael Nadal usai menjuarai French Open di Lapangan Philippe-Chatrier, Paris, Prancis, Minggu (5/6/2022) malam WIB. [Thomas SAMSON / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perjalanan Rafael Nadal di Wimbledon 2022 harus berakhir karena mengalami cedera. Ia terpaksa harus merelakan peluangnya untuk kembali menyabet grand slam dan menjadi pemain tenis terbaik sepanjang masa.

Petenis asal Spanyol itu mundur dari semifinal Wimbledon setelah mengalami cedera perut pada Kamis (7/7/2022). Lawannya, petenis Australia Nick Kyrgios pun langsung melenggang ke final usai mundurnya Nadal.

"Sayangnya, saya harus mundur dari turnamen (Wimbledon)," kata Nadal kurang dari 24 jam sebelum semifinalnya seperti dikutip dari Reuters.

"Seperti yang dilihat semua orang kemarin (di perempat final), saya menderita sakit perut. Saya tahu ada yang tidak beres di sana. Ya, itu sudah dikonfirmasi. Saya mengalami robekan di otot perut. Saya berpikir sepanjang hari tentang keputusan yang harus diambil," lanjutnya.

Baca Juga: Kalahkan Tatjana Maria, Ons Jabeur Jadi Petenis Wanita Arab Pertama di Final Wimbledon

Nadal sendiri mencatat prestasi luar biasa tahun ini. Ia memenangi dua grand slam secara berturut-turut di tahun ini, yakni Australian dan French Open.

Pencapaian itu menjadi yang pertama kalinya dalam kariernya. Dalam turnamen Wimbledon sendiri, Nadal sebenarnya tengah berusaha untuk menjadi orang pertama sejak Rod Laver pada 1969 yang menyelesaikan tahun kalender Grand Slam.

Dengan mundurnya Nadal, maka Kyrgios yang berusia 27 tahun menjadi petenis Australia pertama yang mencapai final tunggal putra di All England Club sejak Mark Philippoussis pada 2003.

Petenis Australia itu sendiri mendapatkan sorotan dalam turnamen ini, khususnya setelah menunjukkan sisi baik, buruk dan jeleknya. Ia sempat didenda total 14.000 dolar AS untuk dua pelanggaran.

Pelanggaran pertama karena meludah ke arah seorang penonton setelah kemenangannya di babak pertama. Kedua karena mengeluarkan sumpah serapah dalam pertandingan sengit babak ketiga melawan Stefanos Tsitsipas.

Baca Juga: Kembali Gebrak Wimbledon seperti 8 Tahun Silam, Nick Kyrgios Curhat Nyaris Pensiun Dini

Kyrgios sendiri akan menghadapi unggulan teratas Novak Djokovic di final. Djokovic diketahui mengincar gelar keempat berturut-turut dan ketujuh secara keseluruhan di lapangan Wimbledon.

Kondisi Mengkhawatirkan Rafael Nadal di Wimbeldon

Dalam pertandingan melawan petenis Amerika Taylor Fritz, ayah dan saudara perempuan Nadal sudah mendesak sang legenda untuk mundur pada pertengahan pertandingan di Centre Court, Rabu (8/7/2022).

Namun Nadal mengabaikan permintaan tersebut dan meraih kemenangan luar biasa dalam empat jam dan 20 menit.

Dia kembali pada Kamis di All England Club, melakukan pukulan forehand dan backhand di lapangan latihan di Aorangi Park dengan harapan bisa tampil melawan Kyrgios.

Pemegang rekor 22 gelar Grand Slam putra itu mengatakan tidak masuk akal untuk melanjutkan pertandingan karena kondisinya terbukti tidak bisa bersaing.

"Bahkan jika saya mencoba berkali-kali selama karier saya untuk terus berjalan dalam keadaan yang sangat sulit, dalam situasi itu saya pikir jelas bahwa jika saya terus melanjutkan, cedera akan menjadi lebih buruk dan lebih buruk. Saya merasa sangat sedih mengatakan itu," ungkap Nadal.

"Saya membuat keputusan karena saya percaya bahwa saya tidak dapat memenangi dua pertandingan dalam situasi seperti ini. Saya tidak dapat melakukan servis. Bukan hanya karena saya tidak dapat melakukan servis dengan kecepatan yang tepat, saya juga tidak dapat melakukan gerakan normal untuk servis," lanjutnya.

Keraguan atas kebugaran Nadal

Setelah Nadal melewatkan sebagian musim lalu karena cedera kaki, termasuk Wimbledon 2021 dan US Open, dia tiba di Australian Open pada awal tahun setelah menderita Covid-19 dan dengan keraguan tentang kebugarannya.

Meski begitu, petenis berusia 36 tahun itu dapat mengangkat trofi di Melbourne Park.

Dia kemudian mengalami patah tulang rusuk di Indian Wells tetapi bermain di Roland Garros dan memenangi gelar dengan suntikan penghilang rasa sakit sebelum setiap pertandingan.

Nadal baru mengonfirmasi keikutsertaannya di Wimbledon setelah perawatan frekuensi radio meredakan rasa sakit di kakinya.

"Seperti yang selalu saya katakan, bagi saya yang paling penting adalah kebahagiaan lebih dari gelar apa pun, bahkan jika semua orang tahu berapa banyak usaha yang saya lakukan untuk berada di sini," kata Nadal.

"Tapi saya tidak bisa mengambil risiko pertandingan itu dan lalu dua, tiga bulan berada di luar kompetisi karena itu akan menjadi hal yang sulit bagi saya."

Nadal tampil dalam suasana hati yang lebih ceria ketika meninggalkan lokasi Wimbledon, berhenti untuk berpose dan berterima kasih kepada staf.

Ini adalah sekian kalinya dia meninggalkan lapangan dengan tangan kosong, setelah terakhir kalinya memenangi Challenge Cups pada 2010.

"Saya melakukan semua hal dengan cara terbaik untuk memberi diri saya kesempatan di sini," kata Nadal, menambahkan bahwa dia berharap untuk menjalani musim lapangan keras yang normal, termasuk di US Open, setelah pulih.

"Saya berada di semifinal, jadi saya bermain sangat baik dalam beberapa hari terakhir. Terutama kemarin, di awal pertandingan, bermain di level yang sangat, sangat tinggi."

"Bahkan itu membuat saya merasa sedikit lebih buruk karena saya merasa bermain di level yang saya mainkan, mungkin saya akan memiliki kesempatan," ujarnya menambahkan. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI