Suara.com - Pebalap tim Yamaha Fabio Quartararo mengakui awal musim MotoGP berjalan cukup terjal sebelum tur Eropa yang diawali di Portugal menjadi titik balik performa gemilangnya menuju jeda tengah musim.
Portugal yang menjadi tuan rumah seri kelima menjadi tempat pebalap Prancis itu naik podium teratas untuk pertama kalinya musim ini diikuti empat finis podium berikutnya dalam lima balapan terakhir, termasuk dua kemenangan beruntun di Catalunya dan Jerman.
"Paruh pertama musim ini luar biasa. (Meski) Qatar, Argentina dan Austin cukup tangguh," kata Quartararo dalam sesi jumpa pers jelang Grand Prix Belanda di Assen, seperti dikutip laman resmi MotoGP, Kamis seperti dimuat Antara.
"Saya rasa seperti yang sering katakan sebelumnya, saya sedikit banyak mengeluhkan soal 'top speed' dan saya tidak fokus terhadap gaya membalap saya."
Baca Juga: Fabio Quartararo: Toprak Punya Potensi di MotoGP
Di empat balapan pembuka, Quartararo mendapati hanya satu podium yaitu ketika finis P2 di Mandalika, selain hasil P9 di Qatar, P8 di Argentina dan P7 di AS.
"Kemudian ketika kami tiba di Eropa, saya dapat benar-benar fokus dengan gaya membalap saya dan mendapat hasil-hasil yang baik," kata pebalap yang memegang kendali puncak klasemen dengan 172 poin itu, unggul 34 poin atas Aleix Espargaro yang menjadi rival terdekat.
"Sedari Portugal hingga sekarang, kami hampir selalu naik podium, kecuali di Le Mans, kami finis keempat. Tapi saya rasa kami menjalani 10 balapan pertama dengan luar biasa, poin yang sama dengan yang diraih tahun lalu pada tahap yang sama."
Kemenangan di Portugal menjadi momen paling menyenangkan bagi Quartararo pada musim ini karena datang setelah dia menjalani sejumlah hasil mengecewakan pada awal musim.
"Saya rasa Portugal salah satu yang terbaik. Kemudian, tentunya, di Sachsenring, saya tidak pernah mengira bisa menang di sirkuit seperti itu. Kemudian, tentunya, kemenangan-kemenangan yang lain, podium, balapan di Mugello di mana saya kewalahan sepanjang akhir pekan... Mereka adalah balapan-balapan yang cukup baik di Eropa."
Baca Juga: Ditanya Kapan Marc Marquez Kembali ke MotoGP, Bos Honda Cuma Bisa Bilang Begini
Grand Prix Belanda akhir pekan ini menawarkan peluang bagi Quartararo untuk meraih hattrick tiga kemenangan beruntun menyusul kesuksesan di Catalunya dan Jerman.
Quartararo terbilang memiliki catatan manis di "Catedral of Speed". Dalam debutnya di Moto3 (2015) ia finis P2 kemudian mengulangi capaian terbaiknya itu di kelas Moto2 pada 2018 sebelum finis P3 di kelas MotoGP pada 2019.
Quartararo juga mempersembahkan kemenangan terkini Yamaha di Assen pada 2021 setelah balapan di Belanda itu absen satu tahun karena pandemi.