FINA Batasi Keikutsertaan Atlet Transgender, World Athletics Setuju, FIFA Meninjau

Arief Apriadi Suara.Com
Selasa, 21 Juni 2022 | 06:56 WIB
FINA Batasi Keikutsertaan Atlet Transgender, World Athletics Setuju, FIFA Meninjau
Seorang juri IAAF --kini bernama World Athletics-- duduk saat semifinal 200m putri di Kejuaraan Atletik Dunia IAAF ke-10 di Helsinki 11 Agustus 2005. AFP PHOTO ADRIAN DENNIS Adrian DENNIS / AFP.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Otoritas atletik dunia, World Athletics mengisyaratkan setuju dengan sikap terbaru Federasi Renang Internasional (FINA) yang membatasi keikutsertaan atlet transgender dalam perlombaan nomor-nomor putri.

Presiden World Athletics Sebastian Coe kepada BBC menyatakan bahwa dewan lembaganya akan membahas wacana regulasi serupa pada akhir tahun ini.

Coe juga memuji langkah tegas FINA, meskipun hal itu menjadi sasaran kritik kalangan pegiat hak transgender.

"Kami melihat sebuah federasi olahraga internasional memantapkan kemampuan mereka dalam menciptakan aturan, regulasi, dan kebijakan yang terbaik untuk kepentingan olahraga," katanya.

"Begitulah seharusnya. Kita harus selalu percaya bahwa aspek biologis di atas gender dan akan terus meninjau regulasi kami sejalan dengan semangat itu. Kami akan mengikuti arahan sains.

"Kami terus melanjutkan studi, penelitian, dan berkontribusi untuk menambah bukti yang sudah banyak bahwa testosteron berperan besar dalam menentukan performa, dan telah menjadwalkan diskusi tentang peraturan kami dengan dewan kami pada akhir tahun," ujar Coe menambahkan.

Di sisi lain, Badan sepak bola dunia, FIFA mengatakan kepada Reuters bahwa lembaga mereka sedang menjalani proses konsultasi untuk merumuskan kebijakan baru terkait atlet transgender.

"FIFA saat ini meninjau regulasi keikutsertaan berdasarkan gender dan berkonsultasi dengan pemangku kepentingan ahli," kata juru bicara tersebut.

"Mengingat proses ini masih berlangsung, FIFA tidak akan berkomentar secara rinci proposal perubahan dari aturan yang berlaku," ujarnya menambahkan.

Baca Juga: Bantai Nepal 7-0 hingga Lolos Piala Asia 2023, Rangking FIFA Timnas Indonesia Melejit Naik

FIFA juga menyatakan akan meminta masukan ahli medis, hukum, sains, performa dan hak asasi manusia, serta posisi dari Komite Olimpiade Internasional (IOC).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI