Suara.com - Nama Aleix Espargaro belakangan kerap jadi sorotan lantaran pembalap Spanyol ini secara perlahan tapi pasti mampu membawa tim Aprilia untuk bertarung berebut gelar MotoGP 2022.
Jauh sebelum itu, rupanya Aleix sempat mengawali karirnya di ajang balap motor ini dalam kondisi serba suram.
Dilansir dari GP One, Aleix mengatakan bahwa tanpa sang adik, Pol Espargaro, dirinya tak bisa menjadi seperti sekarang.
"Saudara saya memberi saya bantuan, dia mengatakan: 'Akan kuberi kamu gaji, tapi kamu ikuti saya ke lintasan, kamu akan membantu saya'."
Baca Juga: Hengkang dari Ducati Tanpa Sakit Hati, Jack Miller: Saya Tumbuh Pesat Bersama Mereka
Di tahun 2005, Aleix baru memulai debutnya (di kelas 125cc) namun baru 17 tahun kemudian ia bisa memenangkan balapan pertamanya di Argentina beberapa bulan lalu.
Sekarang ia adalah penantang gelar dengan koleksi 22 poin di belakang pemuncak klasemen MotoGP, Fabio Quartararo.
Relasinya dengan Pol membuat dirinya belajar unntuk tidak menyerah.
"Saat Pol memenangi kejuaraan Moto2, saya ikut senang sebab saya menjadi bagian dalam hal itu dan saya juga menderita bersamanya," tutur Aleix.
"Saya bilang kepada Pol: 'Ayolah kita akan memenangi kejuaraan ini.' Dia membuat saya untuk berubah pikiran, di mana sebelumnya saya kepikiran untuk kembali ke rumah dan tak mempunyai apapun," pungkasnya.
Baca Juga: MotoGP Jerman 2022: Fabio Quartararo Siap Capek Fisik dan Mental di Sachsenring