Lewis Hamilton Alami Sakit Punggung Serius, Mercedes Akui Setup Mobil Kelewat Batas

Syaiful Rachman Suara.Com
Kamis, 16 Juni 2022 | 13:48 WIB
Lewis Hamilton Alami Sakit Punggung Serius, Mercedes Akui Setup Mobil Kelewat Batas
Pembalap Mercedes asal Inggris Lewis Hamilton saat konferensi pers jelang bakap F1 GP Azerbaijan di Sirkuit Kota Baku di Baku pada 10 Juni 2022. OZANKOSE/AFP
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mercedes menyebut setup mobil Lewis Hamilton di Baku pada akhir pekan lalu kelewat batas sehingga menyebabkan sang pebalap menderita sakit punggung setelah merampungkan balapan di P4.

Sang juara dunia tujuh kali mendapati sakit punggung serius setelah berjibaku dengan mobil W13 yang memantul-mantul karena efek "porpoising" ketika dibawa melaju kencang di lintasan lurus sirkuit jalan raya di pinggir Laut Kaspia itu.

Pembalap Mercedes asal Inggris Lewis Hamilton saat sesi latihan kedua di trek balap Autodromo Internazionale Enzo e Dino Ferrari di Imola, Italia, pada 23 April 2022, menjelang F1 GP Emilia Romagna.ANDREJ ISAKOVIC / AFP
Pembalap Mercedes asal Inggris Lewis Hamilton saat sesi latihan kedua di trek balap Autodromo Internazionale Enzo e Dino Ferrari di Imola, Italia, pada 23 April 2022, menjelang F1 GP Emilia Romagna.ANDREJ ISAKOVIC / AFP

Hamilton bahkan menyebut itu merupakan balapan paling menyakitkan yang ia jalani.

Bos tim Mercedes Toto Wolff sempat meragukan Hamilton tampil di Kanada akhir pekan ini namun kepala strategi tim Mercedes James Vowles mengonfirmasi sang pebalap dapat diturunkan di Montreal.

Baca Juga: Perpanjang Kontrak, Melbourne Jadi Tuan Rumah F1 GP Australia hingga 2035

"Dia adalah atlet elite yang akan mendorong batasan ketahanan dari dirinya dan mobilnya dan itulah yang dilakukan seorang pebalap Formula 1, itu yang membuat mereka luar biasa," kata Vowles dikutip Reuters, Kamis (16/6/2022).

"Dalam hal itu, kami kelewat jauh mendorong paket dan pebalap kami, kami membuat mereka sangat tidak nyaman dan kami tidak dapat melakukan itu lagi.

"Kami memiliki tanggung jawab untuk memastikan ini tidak berlanjut," kata dia.

Hamilton finis P4 dan rekan satu timnya, George Russell di P3, diuntungkan dua pebalap Ferrari yang gagal menyelesaikan lomba di Baku.

Tidak hanya Hamilton, sejumlah pebalap lain juga mengalami efek dari "porpoising" di mobil mereka imbas perubahan regulasi besar-besaran yang diterapkan tahun ini.

Baca Juga: Ferrari Temukan Solusi Jangka Pendek untuk Masalah Hidrolik Jelang F1 GP Kanada

Disebut "porpoising" karena menyerupai gerakan pesut berenang, mobil memantul-mantul di lintasan lurus karena "ground effect" aerodinamikan timbul dan hilang.

Vowles menjelaskan "bouncing" dan "bottoming" memiliki efek serupa "porpoising", namun pada dasarnya berbeda.

"Saya yakin kami membuat kemajuan dalam hal mengatasi 'porpoising' tapi kami jelas-jelas mendapati 'bouncing' dan dari luar itu terlihat hampir identik, tapi ada perbedaan yang nyata di antara keduanya," kata dia.

Vowles mengatakan progres dalam mengatasi "porpoising" di GP Spanyol memungkinkan Mercedes menurunkan tinggi kendaraan mereka dan menjalankan mobilnya lebih dekat ke permukaan, yang justru menimbulkan masalah baru.

Saking cepernya, mobil Mercedes menyentuh permukaan lintasan (bottoming) sehingga menimbulkan efek memantul (bouncing) yang terlihat jelas di Baku.

Vowles mengatakan Montreal tidak akan jauh berbeda.

"Saya rasa kami masih akan memiliki paket yang belum bisa bertarung di depan," kata dia. "Red Bull dan Ferrari masih akan menjadi tolok ukur yang menjadi perbandingan bagi kami.

"Saya rasa, gap besar yang Anda liat di kualifikasi di Baku mungkin tidak akan sebesar itu di Montreal."

[Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI