Suara.com - Sebelum melanjutkan persiapannya di lapangan rumput, petenis kawakan Inggris Andy Murray menghitung prestasi terbaru Rafael Nadal di lapangan tanah liat.
Petenis Spanyol berusia 36 tahun itu pada akhir pekan kemarin mengalahkan petenis Norwegia Casper Ruud 6-3, 6-3, 6-0 dalam final di Roland Garros untuk memperpanjang dua rekor, bukan hanya gelar Grand Slam ke-22, tetapi juga French Open ke-14.
"Memenangi 14 Grand Slam di tempat yang sama adalah luar biasa," kata Murray di Stuttgart, dikutip dari AFP.
![Petenis Britania Raya, Andy Murray. [Paul Crock / AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/02/10/18668-andy-murray.jpg)
"Hampir tidak ada petenis di Tour yang akan mendapatkan kesempatan bermain Roland Garros 14 kali, apalagi memenanginya."
Nadal memenangi gelar French Open pertamanya pada 2005. Dalam 17 musim sejak saat itu, dia hanya kalah tiga kali di Roland Garros dan harus absen sekali karena cedera pergelangan tangan.
Murray menggunakan petenis fenomenal saat ini, rekan senegara Nadal, Carlos Alcaraz, sebagai perbandingan.
"Alcaraz sekarang berusia 19 tahun, jadi dia harus memenanginya setiap saat (sampai usia 33 tahun) untuk mencapai itu. Saya tidak melihat itu terjadi."
Murray, yang mencapai final Roland Garros pada 2016, juga terkesan dengan Iga Swiatek, yang memperpanjang rekor kemenangan tunggalnya menjadi 35 pertandingan saat dia memenangi final putri.
"Itu pencapaian luar biasa untuk Rafa - dan Iga Swiatek," kata Murray.
Baca Juga: Top 5 Sport: Ini Jadwal, Drawing dan Link Live Streaming Indonesia Masters 2022
Petenis Skotlandia itu melakukan debutnya di ajang ATP di Stuttgart setelah pindah ke lapangan rumput pekan lalu di ajang level Challenger di Surbiton, London, di mana dia mencapai semifinal sebelum kalah dari petenis Amerika Denis Kudla.