Suara.com - Pebalap tim Mercedes-EQ Formula E Nyck De Vries mengaku merasa berada di rumah sendiri menjelang balapan mobil listrik Jakarta E-Prix 2022, yang akan digelar pada Sabtu (5/6/2022), lantaran ia memiliki garis darah keturunan Indonesia dari kakeknya yang berasal dari kota Malang, Jawa Timur.
"Ini bukan pertama kalinya saya di Indonesia dan Jakarta, mungkin beberapa orang sudah tahu tapi saya punya gen dari kakek saya, sebenarnya dia kembali ke Indonesia. Dia dulu ke Belanda waktu perang dan kembali ke Malang," kata Nyck dalam temu sapa di Jakarta, Kamis (2/6/2022).
"Saya hanya ingin mengatakan bahwa saya kewalahan dengan sambutan yang sangat baik. Sebenarnya di mana pun kami datang menyenangkan dan itu benar-benar membuat saya merasa seperti di rumah, dan karena memang saya memiliki genetik itu," ujarnya menambahkan.
Pebalap berusia 27 tahun yang merupakan juara bertahan Formula E itu sempat memulai musim dengan sedikit kendala.
Baca Juga: Perusahaan BUMN Tak Sponsori Formula E, Erick Thohir: No Comment!
Nyck mengatakan bahwa pada saat itu tidak tahu persis kelemahan pada timnya. Dia hanya terus berusaha menjadi yang tercepat tetapi tidak memperoleh hasil yang baik meskipun dia tahu betul bahwa dia memiliki mobil yang bagus.
Namun, Nyck berhasil membayar lunas kegagalan itu di Berlin bulan lalu. Dia sukses memenangi balapan kedua dari Formula E Jerman 2022 atau Berlin E-Prix II yang berlangsung pada 15 Mei.
Dia berharap dapat mempertahankan momentum kemenangan tersebut dengan kembali berada di podium dan membuat tanah leluhurnya bangga.
"Anda semua sangat bersemangat dan baik, dan penuh semangat terhadap kehadiran kami di sini dan acara kami, itu benar-benar menyenangkan. Jadi, saya harap kami dapat memenuhi semua ekspektasi. Saya pribadi, saya berharap dapat membuat Anda bangga," ucap Nyck seperti dimuat Antara.
Sementara itu, Chief Commercial Officer Formula E, Matt Scammell, berterima kasih atas dukungan semua pihak sehingga ajang balap mobil listrik yang digelar di Jakarta E-Prix International Circuit (JIEC), berlokasi di Sirkuit Ancol, Jakarta Utara tersebut dapat berlangsung.
Menurut Matt, yang juga hadir dalam acara temu sapa tersebut, sirkuit dan trek beserta garasi mobil pebalap atau paddock tidak cukup untuk menciptakan balapan yang kompetitif, tetapi dukungan dari semua pemangku kepentingan menjadi hal yang utama.
"Balapan di pusat kota, perlu dukungan dari tim, pemerintah, kepolisian, semuanya bersama-sama bekerjasama dengan sangat baik untuk menjalankan acara yang sukses," ujar Matt.