Suara.com - Daud Yordan mengaku sudah melakoni 60 ronde satu bulan menjelang duel melawan petinju Thailand Panya Uthok di Balai Sarbini, Jakarta, pada 1 Juli.
Petinju 34 tahun itu mengatakan program latihan kembali ke awal, meski duel pertahanan gelar WBC Asian Boxing Council Silver divisi ringan super (63,5kg) ini merupakan laga tunda.
Daud dan Panya Uthok semula berencana tanding di World Siam Stadium, Bangkapi, Bangkok, Thailand, pada 4 Maret, tapi harus dijadwal ulang setelah dua hari sebelum laga Daud dinyatakan positif COVID-19 setiba di Thailand.
Padahal ketika itu Daud sudah mempersiapkan diri dengan matang yang salah satunya dengan melakoni 140 ronde latih tanding.
Baca Juga: Daud Yordan dan Ongen Saknosiwi Naik Ring Awal Juli
"Saya kembali menjalankan program dan metode latihan yang baru. Setelah program latihan umum, kini memasuki latih tanding dan saya sudah 60 ronde sparring partner," kata Daud dalam konferensi pers di Balai Sarbini, Senin seperti dimuat Antara.
Daud pun akan memaksimalkan waktu tersisa dengan memperbanyak latih tanding dan melakoni program latihan lainnya baik secara umum maupun khusus.
Bagi Daud, ini merupakan pertandingan ke 46 sepanjang karier profesional. Daud saat ini masih menyandang gelar juara kelas ringan super IBA dan ttelah mengantongi 41 kemenangan. Dia juga pernah menyandang sabuk juara dunia IBO kelas bulu (57,1kg) dan ringan (61,2kg).
Dalam laga bertajuk MPRO Evolution Fight Series, petinju asal Kayong Utara, Kalimantan Barat ini bakal hadir dalam laga utama melawan Panya Uthok yang merupakan mantan juara dunia kelas bantam (53,5kg) versi WBO.
Presiden Direktur MPRO International Gustiantira Alandy juga mengatakan event kali ini juga akan menghadirkan pemegang sabuk WBC Asian Boxing Council Continental kelas bulu (57,1kg) Ongen Saknosiwi yang bakal menghadapi Jirawat Thammachot.
Baca Juga: Tinju Dunia: Duel Trilogi Saul Alvarez vs Gennady Golovkin Bergulir 17 September
Selain itu ada juga laga undercard antara Silem Serang versus Frengky Rohi, Egi Rozten melawan Satria Sandika, dan Julio Bria berhadapan dengan Georgy Lumoly.
Tira, sapaan akrab Gustiantira Alandy mengatakan ini merupakan ajang pertama yang berlangsung di Jakarta setelah dalam dua laga sebelumnya bergulir di Thailand.
"Ini merupakan event ketiga MPRO Evolution Fight Series. Sudah waktunya kembali ke Jakarta dan juga merupakan kembalinya tinju profesional di Indonesia," kata Tira.
"Ajang ini juga merupakan bentuk dukungan kami untuk sports tourism setelah pandemi COVID-19. Ini cara kami untuk membuktikan Indonesia sudah bisa kembali menggelar event internasional," pungkas Tira.