Suara.com - Cabang olahraga tinju berhasil meraih hasil terbaik di SEA Games Vietnam. Pencapaian yang meliputi satu emas, tiga perak, dan satu perunggu ini disebut sebagai pencapaian terbaik cabor Indonesia dalam 30 tahun terakhir.
Hal itu langsung mendapatkan apresiasi dari Pengurus Pusat Persatuan Tinju Amatir Indonesia (PP Pertina), yang menilai para petinju yang telah membuat cabang olahraga tersebut berhasil meraih hasil terbaik.
Ketua Umum PP Pertina, Mayjen TNI (purn) Komaruddin Simanjuntak mengaku bangga kepada enam petinju yang turun bertanding pada pesta olahraga sesama negara Asia Tenggara itu.
Komaruddin mengatakan, para petinju yang bertanding memiliki performa yang baik, secara teknik dan strategi juga taktik, sehingga dapat mengimbangi lawan.
Baca Juga: Target Emas Dapat Perunggu, Timnas U-23 Diklaim Sudah Lakukan yang Terbaik
"Ini menunjukkan bahwa program latihan yang disusun oleh manajer, berkolaborasi dengan pelatih kepala, dan seluruh semua masukkan itu dilaksanakan dengan baik, ini yang saya lihat," kata Komaruddin kepada ANTARA ditemui di Bac Ninh Gymnasium, Bac Ninh, Vietnam, Minggu (23/5/2022).
Dia juga mengatakan bahwa hasil medali yang berhasil dipersembahkan para petinju pada SEA Games ke-31 kali ini telah sesuai dengan target yang ditetapkan.
"Terbukti dari 30 tahun terakhir kita di dalam SEA Games tidak pernah lagi mendapatkan hasil seperti sekarang, saat ini Pertina sudah bisa merebut satu emas, tiga perak, dan satu perunggu, hanya satu yang lolos," kata Komaruddin.
Menurut Komaruddin, PP Pertina memang hanya melaporkan target satu emas kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).
Namun, dia bersyukur empat atlet tinju mampu lolos ke babak final, satu terhenti pada semifinal, dan satunya lagi belum dapat meraih medali, yang menurut dia wajar terjadi.
Baca Juga: Daftar Perolehan Medali Timnas Indonesia di Cabor Esports SEA Games Vietnam
Komaruddin bertekad meningkatkan capaian lima medali tersebut pada Asian Games, yang seharusnya berlangsung pada September 2022, namun ditunda hingga 2023.
Selanjutnya, Komaruddin mengatakan, para atlet akan diberikan waktu istirahat setidaknya tujuh hari sepulang dari Vietnam. Mereka kemudian akan kembali ke kamp untuk melaksanakan pelatnas dalam upaya mencapai target selanjutnya di Kejuaraan Dunia tahun ini.
"Jadi, kita harus bisa mengimbangi itu, tentunya dengan program yang sangat keras," ujar Komaruddin.
Komaruddin juga mengungkapkan bahwa Kejuaraan Dunia tersebut akan digelar di Manado pertengahan Oktober. Gelaran itu menjadikan Indonesia pertama kali menjadi tuan rumah kejuaraan tinju dunia.
"Kita sudah dapat surat balasan dari presiden tinju dunia. Kita dipercaya sebagai penyelenggara, dan ini sejarah ya, belum pernah terjadi di Indonesia, ini yang dipercaya Pertina-nya untuk menyelenggarakan kejuaraan dunia," pungkas Komaruddin. [ANTARA]