Suara.com - Penyeragaman ECU serta ban motor pada MotoGP membuat jalannya balapan berlangsung kian ketat, termasuk tahun ini.
Diterapkannya aturan tersebut berdampak selisih waktu yang kian tipis antar pembalap dan membuat persaingan kian alot.
Belum lagi adanya winglet dan holeshot device membuat tiap motor makin kencang sekaligus meminimalisir gap performa dari satu pembalap ke pembalap lain.
Selain itu, dengan performa yang kian beda tipis, aksi saling salip dari para pembalap kian berkurang. Hal itulah yang jadi sorotan juara dunia MotoGP delapan kali, Marc Marquez.
Dilansir dari Crash, Marc mengatakan bahwa ia sempat melontarkan kritik ke Komisi Keamanan namun tak digubris.
"Di kelas ini (MotoGP), untuk melakukan overtaking, Anda harus sangat agresif," tutur pembalap Repsol Honda tersebut.
"Adanya holeshot device dan perangkat aerodinamis membuat sulit untuk mendahului pembalap lain," lanjutnya.
Marc mengatakan bahwa kini motor lebih cepat dibanding dengan MotoGP yang sudah-sudah. Ia juga menuturkan bahwa justru bukan itu yang diinginkan penonton.
"Saya sudah mengatakan ke Safety Commision dulu, kami semakin cepat untuk urusan catatan waktu di tiap putaran, namun orang tak akan menyadari ini, mereka lebih menginginkan aksi saling mendahului," tutur kakak dari Alex Marquez tersebut.
Baca Juga: Hasil di Le Mans Tak Sesuai Harapan, Alberto Puig: Honda Perlu Berbenah
"Sebagai contoh, Quartararo sangat cepat di MotoGP Prancis, namun ia terjebak di belakang Alex Espargaro," pungkas Marc.