Suara.com - Honda perlu berbenah karena pabrikan Jepang itu masih kesulitan mengeluarkan potensi motor RC213V mereka saat kedua tim, Repsol Honda dan LCR Honda menjalani akhir pekan yang berat di MotoGP Prancis.
Marc Marquez menjadi pebalap Honda terdepan dengan finis P6 di Le Mans, dan Takaaki Nakagami menjadi pebalap lain dari Honda yang masuk sepuluh besar setelah finis P7.
"Ini jelas bukan hasil yang kami harapkan atau kami targetkan," kata manajer tim Repsol Honda Alberto Puig seperti dikutip laman resmi MotoGP seperti dimuat Antara, Selasa.
"Pastinya kami ingin meraih hasil sebaik mungkin, ini selalu menjadi target kami. Tapi realitasnya adalah kami menghadapi sejumlah masalah. Kami masih mencari-cari bagaimana kami dapat meraih potensi kami sesungguhnya."
Dan lagi-lagi hasil di Le Mans mengecewakan bagi Honda.
Kecewanya Puig bukan tanpa alasan karena sejak kembali ke Eropa, meskipun Marquez mengoleksi poin lewat dua kali finis P6 (Portugal dan Prancis) dan satu finis P4 di Jerez, juara dunia MotoGP enam kali itu belum pernah finis dalam jarak 10 detik dari pemenang balapan musim ini.
Marquez finis 16 detik berselang di Portimao, 12 detik di Jerez, dan 15 detik di Le Mans.
Puig tak bisa puas dengan hasil tersebut karena itu bukanlah posisi Honda dan jelas bukan posisi Marquez sebenarnya.
Rekan satu tim Marquez, Pol Espargaro boleh jadi menggebrak pada seri pembuka musim dengan finis P3 di Qatar, namun pebalap yang menjalani tahun keduanya bersama Honda itu meredup performanya dan belum pernah finis lebih baik dari P9 seperti yang ia raih di Portugal.
Baca Juga: Terjatuh di MotoGP Prancis 2022, Francesco Bagnaia Sebut Ini Murni Kesalahannya
"Kami tahu di mana kami harus berbenah. Kami butuh waktu lagi untuk menguji apa yang kami yakini dapat membantu kami memperbaiki masalah yang kami miliki, sekarang kami harus tetap bekerja dan menunggu solusi datang untuk Eropa sesegera mungkin.