Suara.com - Berikut profil pebulu tangkis asal Malaysia, Lee Zii Jia yang belum lama ini membela Jonatan Christie usai dihantam kritikan.
Lee Zii Jia tampil bak pahlawan bagi tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie yang belum lama ini dikritik oleh legenda bulu tangkis Tanah Air macam Liem Swie King, Taufik Hidayat, dan Alan Budikusuma.
Taufik Hidayat belakangan melemparkan kritik seiring merosotnya prestasi tunggal putra dalam setahun terakhir, yang tak pernah merebut gelar juara di turnamen level 1000.
Kritikan Taufik Hidayat ini ditimpali oleh Liem Swie King yang menyebut bahwa Jonatan Christie dan tunggal putra lainnya belum mencapai kelas dunia, kendati ada di 10 peringkat teratas dunia.
Baca Juga: Pemain Klub SGS Bandung Tidak Dapat Bonus Jika Juara, Taufik Hidayat Persilakan Pindah Klub
Tak cukup sampai di situ saja, Alan Budikusuma juga mengeluarkan pandangannya yang menyebut prestasi tunggal putra kian berkurang drastis.
Kritikan-kritikan dari pebulu tangkis legendaris ini langsung membuat Lee Zii Jia, pebulu tangkis asal Malaysia, gerah dan memberikan pembelaan ke tunggal putra Indonesia saat ini.
“Saya tidak setuju dengan mereka (Liem Swie King dan Taufik). Saya pikir Anthony Ginting dan Jonatan sudah menjadi pemain top dengan jalannya mereka sendiri,” ucap Lee Zii Jia dikutip dari New Strait Times.
Pembelaan yang keluar dari mulut Lee Zii Jia untuk Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting lantas membuat Badminton Lovers Tanah Air membicarakan sosoknya.
Lantas, siapakah sosok Lee Zii Jia tersebut?
Baca Juga: Taufik Hidayat Mundur dari PBSI: Kalau Cuma Jadi Pajangan Buat Apa?
Rekam Jejak Lee Zii Jia
Lee Zii Jia merupakan pebulu tangkis asal Malaysia yang lahir di Kedah pada 29 Maret 1998. Dengan kata lain saat ini ia berusia 24 tahun.
Darah sebagai olahragawan telah mengalir di darahnya, mengingat orang tuanya adalah mantan guru dan mantan pebasket internasional.
Namun, Lee Zii Jia memilih menggeluti dunia tepok bulu sejak dini, yang membuatnya kemudian masuk ke dalam Bukit Jalil Sports School atau sekolah pencetak atlet.
Kariernya di bulu tangkis dimulai sejak junior, di mana pada 2015 Lee Zii Jia berhasil menggondol gelar juara di Perak dan Selangor Badminton Open, yang membuatnya mendapat tempat di Asosiasi Badminton Malaysia (BAM).
Karena berhasil masuk BAM, ia pun sempat dikirim di ajang internasional, di mana ajang pertamanya adalah BWF World Junior Championship 2016. Di ajang itu, Lee Zii meraih medali perunggu.
Di tahun yang sama pula, Lee Zii Jia juga tampil di India International Series, di mana dirinya kalah di final dari Lakshya Sen.
Usai terus gagal meraih gelar di turnamen BWF dari 2016 hingga 2017, akhirnya Lee Zii Jia mampu meraih titel BWF pertamanya pada 2018, yakni di ajang Chinese Taipei Open.
Di ajang Super 300 itu, Lee Zii Jia mampu mengalahkan Chou Tien-chen di semifinal dan pebulu tangkis asal Jepang, Riichi Takeshita di partai final.
Keberhasilan menggondol gelar BWF itu membuat Lee Zii Jia menjadi tunggal putra pertama selain Lee Chong Wei yang mampu meraih gelar BWF sejak 2013.
Nama Lee Zii Jia kian melejit usai dirinya menjuarai All England di 2021. Di turnamen Super 1000 itu, ia mampu mengalahkan Viktor Axelsen.
Keberhasilan ini pun membuat Lee Zii Jia diperhitungkan di dunia tepok bulu. Terlebih, dirinya kini duduk di peringkat ke-7 dunia.
Karier cemerlang Lee Zii Jia sendiri tak lepas dari tangan dingin Hendrawan, pelatih asal Indonesia yang ditunjuk BAM sebagai pelatih tim junior sejak 2009 dan juga pernah menjadi mentor Lee Chong Wei.
Di awal tahun 2022 ini Lee Zii Jia mengambil keputusan dengan keluar dari BAM dan memutuskan menjadi pebulu tangkis independen. [Felix Indra Jaya]