Suara.com - Komite Olimpiade Indonesia (KOI) telah menyiapkan tim recovery dan medis untuk kontingen atlet yang berlaga pada SEA Games Vietnam nanti.
Hal ini disampaikan oleh anggota Komite Eksekutif sekaligus Deputi I CdM Indonesia, Arlan Perkasa Lukman, saat berkunjung ke timnas pelatnas tenis di lapangan tenis Stadion Gelora Bung Karno Jakarta.
"NOC menyediakan tim recovery dan medis. Ada 10 lebih, termasuk recovery dan medis," kata Arlan dalam rilis yang diterima Suara.com, Rabu (13/4/2022).
"Kalau untuk cukup enggak cukup mereka datang ke sana bukan untuk santai, cuman dengan segala macam keterbatasan keputusan ini harus diambil."
Baca Juga: Ketum PSSI Target Timnas U-23 Sabet Medali Emas di SEA Games Hanoi, Jadi Sorotan Media Asing
Tim recovery tersebut merupakan jawaban dari permintaan timnas tenis menyusul keputusan tim review Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON) Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) soal perampingan jumlah kontingen yang diberangkatkan ke SEA Games 2021.
"Memang mungkin keputusan jumlah team size ini harus kita batasi, bahasanya klise karena anggaran, tapi ya memang itu yang kita hadapi," ujar Arlan.
Arlan mengatakan saat ini tengah melakukan sosialisasi kepada federasi olahraga nasional mengenai tim recovery tersebut. Bahkan, fasilitas tersebut sudah bisa didapatkan di kantor KOI lantai 16 dengan melakukan janji temu terlebih dahulu, dengan pelatih fisik masing-masing cabang olahraga berkoordinasi dengan tim recovery.
Saat SEA Games nanti, Arlan mengatakan tim recovery akan berada di posko-posko tiap klaster, di mana SEA Games Vietnam dibagi menjadi tiga klaster, yaitu klaster pertama dibawahi oleh manajer klaster Richard Sambera, klaster kedua oleh manajer klaster Andri Paranoan, dan klaster ketiga oleh Cresida Mariska.
Tim recovery bekerja mulai pukul 05.00 untuk persiapan pertandingan hingga pukul 23.00 usai pertandingan.
Baca Juga: Timnas Indonesia Ingin Uji Coba Sebelum SEA Games, Tapi Belum Dapat Lawan
Tim recovery tersebut berada di bawah dua dokter, yang salah satunya bertugas untuk medical yang berhubungan dengan doping, screening PCR, juga swab antigen yang dilakukan tiap hari untuk mencegah hal-hal non teknis.