Suara.com - Novak Djokovic merasa kehabisan tenaga menjelang akhir pertandingan membuatnya kalah dari Alejandro Davidovich Fokina di babak kedua Monte Carlo Masters, Selasa, dan mengakui bahwa kekalahan itu hampir tak terelakkan memasuki set terakhir.
Bermain di pertandingan keempatnya musim ini setelah dia tidak mendapat kesempatan untuk mempertahankan gelar Australian Open pada Januari karena tidak divaksin COVID-19, Djokovic mendapati servisnya dipatahkan sembilan kali dan membuat 51 kesalahan sendiri dalam pertandingan yang berakhir 6-3, 6-7(5), 6-1 untuk kemenangan lawannya asal Spanyol.
"Saya kecewa. Tidak ada yang suka kalah. Kami atlet profesional. Inilah yang kami lakukan. Kami pergi ke lapangan untuk berkompetisi dan mencoba menang melawan satu sama lain," kata Djokovic, yang telah dua kali menjadi juara di Monaco, dikutip dari Reuters seperti dimuat Antara.
"Saya tidak suka dengan apa yang saya rasakan secara fisik di set ketiga. Saya benar-benar kehabisan energi. Tidak bisa benar-benar bertahan dalam reli. Jika Anda tidak bisa bertahan di reli, tidak dapat merasakan kaki Anda di tanah liat, itu misi yang mustahil."
Baca Juga: Pertahankan Gelar Juara Umum, Target Cabor Tenis di SEA Games Vietnam
"Jadi saya tidak suka perasaan yang saya alami di set ketiga, tetapi saya akan melihat bersama tim saya alasan mengapa itu terjadi dan kembali menyusun strategi dan mudah-mudahan pekan depan akan lebih baik di Beograd."
Djokovic berharap dapat membangun kembali performanya untuk French Open yang dimulai bulan depan, di mana dia akan mempertahankan gelarnya.
"Itu adalah tujuan besar musim (turnamen) tanah liat," kata Djokovic.
"Saya tahu beberapa hari yang lalu ketika saya berbicara dengan Anda... bahwa akan butuh waktu bagi saya untuk benar-benar merasakan yang terbaik di lapangan tanah liat."
"Secara historis selalu demikian. Tidak pernah bermain sangat baik di turnamen pembuka musim tanah liat. Tapi tidak apa-apa... Saya harus menerima kekalahan dan terus bekerja keras."
Baca Juga: Novak Djokovic Bermain Bola dengan Neymar dan Verratti di Monte Carlo