Suara.com - Pebulu tangkis spesialis ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon harus naik meja operasi setelah hasil pemeriksaan dokter menemukan tulang yang tak seharusnya tumbuh di kedua pergelangan kaki atau angkle-nya.
Istri Marcus Fernaldi Gideon, Agnes Amelinda Gideon yang merupakan seorang dokter, menjabarkan kronologi bagaimana suaminya bisa mengalami cedera parah yang membutuhkan operasi.
Lewat Instagram Story, Agnes menjelaskan bahwa masalah pada ankle Marcus Fernaldi Gideon sudah terjadi cukup lama. Namun, kondisi sebelumnya tidak parah dan masih bisa ditangani lewat metode fisioterapi.
Lalu, ketika menjalani tur Eropa tahun lalu, kondisi pergelangan kaki Marcus kian memburuk. Tak hanya itu, partner dari Kevin Sanjaya Sukamuljo ini juga mengalami sakit perut.
Baca Juga: Top 5 Sport: 10 Wakil Indonesia Ditarik Mundur dari Orleans Masters 2022, PBSI Buka Suara
Sakit perut Marcus bertambah parah ketika tampil dalam tiga turnamen di Bali pada akhir tahun lalu. Saat itu, pebulu tangkis 31 tahun itu kerap memukul-mukul perutnya kala bertanding.
Ternyata, Marcus mengalami robek di bagian otot perut. Hebatnya, Kevin/Marcus masih mampu melaju ke final di tiga turnamen itu dengan hasil satu gelar juara di Indonesia Open dan runner-up Indonesia Masters dan BWF World Tour Finals 2021.
"Pulang dari Bali, kami USG dan ternyata otot perutnya [Marcus] robek sampai perutnya itu kalau di pegang ada sedikit benjolan yang isinya darah --bukan hernia ya," tulis Agnes.
"Pantas ketika dikasih obat Tramadol tidak mempan dan masih sakit. Karena perutnya sakit, akhirnya menutupi rasa sakit di kedua [pergelangan] kakinya yang baru terasa ketika kondisi perut membaik."
"Lalu ketika persiapan All England kemarin, kakinya makin sakit. Di Birmingham, jalan normal saja dia tidak bisa. Jalannya sudah pincang-pincang. Sudah minum obat pun tetap sakit."
Baca Juga: 5 Hits Bola: 5 Negara Calon Kuat Juara Piala Dunia 2022, Tak Ada Timnas Portugal
Marcus pun melakukan pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) untuk mengetahui kondisi ankle-nya. Lalu diketahui hasilnya bahwa ada tulang tumbuh yang menusuk achiles-nya.
"Tulang ini idealnya di orang normal tidak ada. Ini terjadi karena proses radang terus-menerus (kronis) yang lama kelamaan membentuk jaringan tulang rawan dan akhirnya jadi keras dan padat," tutur Agnes yang kini memiliki dua anak buah cintanya bersama Marcus Fernaldi Gideon.
"Nah, karena kakinya dipakai untuk aktivitas dengan impak tinggi, akhirnya radang terus-menerus dan hasilnya [tulang tumbuh] itu menusuk ototnya dan membuat sakit sekali."
Agnes mengatakan bahwa Marcus dan keluarga sejatinya ingin mencari opsi lain sebelum memilih jalan terakhir yakni operasi. Namun, setelah berdiskusi dengan dokter pelatnas PBSI, Prof. dr. Nicolaas C. Budhiparama, naik meja operasi dianggap jadi pilihan terbaik.
"Beliau [Prof. dr. Nicolaas C. Budhiparama] sudah menyarankan fisioterapi dan tindakan konservatif. Sudah kami coba, tapi tetap sakit," beber Agnes.
Demi mengakomodir kesembuhan Marcus, Profesor Nicolaas pada akhirnya menyarankan pemain jebolan klub PB Jaya Raya itu untuk menjalani operasi arthoskopi yakni prosedur medis untuk mendeteksi, mendiagnosis, dan mengatasi berbagai masalah pada persendian.
Setelah mencari berbagai referensi, Marcus dan keluarga akhirnya memilih untuk menjalani operasi di luar negeri, tepatnya di Portugal atau Belanda oleh Prof. Niek van Dijk.
Niek van Dijk merupakan dokter bedah kawakan yang jasanya juga sempat digunakan mega bintang Portugal dan Manchester United, Cristiano Ronaldo. Ketika periode pertamanya di Manchester United tepatnya pada 2008, Ronaldo melakukan operasi pergelangan kaki dan sukses.
"Jujur karena kami melihat operasi di Indonesia untuk atlet belum terlalu banyak. Kalau untuk mengembalikan QOL (Quality of Life) seperti jalan normal, menurut saya pribadi di Indonesia sudah mencukupi," beber Agnes.
"Namun masalahnya adalah pasien kali ini adalah atlet yang masih aktif bermain dan masih ingin berkarier di masa depan. Jadi pasti kami mematok target up to 95% recovery, bukan cuma yang sekedar "bisa jalan".
"Dalam konteks ini, saya tidak merendahkan para spesialis di Indonesia ya, tapi kami juga harus melihat track record untuk penatalaksanaan buat para atlet dan Prof. Niek van Dijk ini sudah banyak menangani atlet. Contoh, Ronaldo."
Agnes menyebut dalam titik ini, Marcus dan dirinya tidak ingin melakukan perjudian dengan menjalani operasi di rumah sakit atau pada dokter yang tak memiliki track record mengobati atlet-atlet profesional.
Dengan keputusan yang sudah bulat, Marcus Fernaldi Gideon akan menjalani operasi pada 6 April di Portugal dan jika operasi berjalan baik dan sesuai rencana, dia bisa pulang dari rumah sakit sehari setelahnya dan langsung boleh kembali ke Indonesia.
"Masa pemulihan sekitar 3-4 pekan dan jika Tuhan berkenan, [Marcus] bisa latihan normal dan ikut Piala Thomas [pada 8-15 Mei mendatang]," beber Agnes.
Kepala Bidang Pembinaan (Kabid Binpres) PBSI, Rionny Mainaky berharap operasi Marcus berjalan lancar dan pemulihan berjalan cepat dan maksimal.
Keputusan naik meja operasi membuat The Minions harus absen setidaknya di dua turnamen mendatang yakni Korea Open (5-10 April) dan Badminton Asia Championships 2022 (26 April - 1 Mei).
"Oleh karena operasi ini, maka The Minions akan absen setidaknya di dua turnamen mendatang. Korea Terbuka dan Kejuaraan Asia," tutur Rionny.
"Kami berharap operasi Marcus berjalan lancar, proses pemulihannya maksimal, dan bisa cepat turun kembali berlaga. Tidak telalu lama absen karena Marcus/Kevin adalah salah satu andalan kami," harap Rionny.
Kevin/Marcus saat ini masih berstatus sebagai ganda putra ranking satu dunia. Pada Mei mendatang, tenaga mereka dibutuhkan timnas bulu tangkis Indonesia yang akan tampil di Piala Thomas dan Uber 2022.