Suara.com - Daniil Medvedev mengalahkan Andy Murray dengan dua set langsung di Miami Open, Minggu (27/3/2022) WIB untuk semakin dekat dalam upaya mendapatkan kembali peringkat nomor satu dunianya di kategori petenis putra.
Unggulan teratas asal Rusia itu melakukan servis luar biasa melawan Murray, sang juara Grand Slam tiga kali berusia 34 tahun, untuk meraih kemenangan 6-4, 6-2 di Hard Rock Stadium, Amerika Serikat dan selanjutnya akan menghadapi petenis Spanyol Pedro Martinez.
Medvedev kehilangan posisi nomor satu dunia setelah hanya 18 hari, menyusul kegagalan dalam melangkah lebih jauh di turnamen Indian Wells, tetapi ia berpeluang mendapatkannya kembali posisi teratas dunia itu lagi dari tangan Novak Djokovic yang absen jika ia mencapai semifinal di Florida ini.
Dengan absennya Djokovic dan Rafael Nadal, petenis berusia 26 tahun itu difavoritkan untuk merebut gelar Miami Open pertamanya.
Baca Juga: Daniil Medvedev dan Sabalenka Unggulan Teratas di ATP dan WTA Miami Open
Dalam penampilannya melawan Murray menunjukkan bahwa dia menjadi petenis yang ingin dikalahkan oleh lawan-lawannya.
"Yang pasti, lawan Anda akan memiliki motivasi lebih jika Anda adalah unggulan teratas," kata Medvedev kepada AFP.
“Ini bisa menjadi kemenangan terbesar mereka musim ini, tetapi saya suka berada di posisi ini. Semakin banyak tekanan yang Anda miliki, semakin banyak yang Anda harapkan dari diri Anda sendiri.
"Pada awal karir saya, saya akan sangat senang ketika saya berada di babak ketiga untuk pertama kalinya tetapi sekarang saya ingin mencapai lebih. Jadi ya, pasti ada lebih banyak tekanan, dan juga lebih banyak motivasi untuk terus melakukannya dengan baik."
Medvedev senang bisa mencapai puncak tenis putra secara singkat tetapi bertekad untuk memastikan kiprah berikutnya di puncak tidak akan sesingkat itu.
Baca Juga: Daniil Medvedev Kehilangan Peringkat No.1 Usai Dikalahkan Monfils di Indian Wells
"Rasanya menyenangkan untuk mencapainya," kata Medvedev sambil tersenyum. “Mencapai nomor satu adalah sesuatu yang sepertinya tidak semua orang dapat mengambilnya dari saya bahkan jika itu selama dua minggu."
“Tetapi ketika saya benar-benar kehilangannya, saya hanya kembali ke lapangan latihan dan tahu bahwa saya harus mencapai semifinal di Miami untuk mendapatkannya kembali."
"Saya memiliki banyak motivasi untuk tetap di nomor satu untuk waktu yang lama," pungkasnya.