Wajib Tahu, Ini Asal Usul Nama Sirkuit Mandalika

Arief Apriadi Suara.Com
Rabu, 23 Maret 2022 | 14:10 WIB
Wajib Tahu, Ini Asal Usul Nama Sirkuit Mandalika
Ilustrasi Sirkuit Mandalika. (Instagram/@skyscraperindonesia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gelaran MotoGP Mandalika 2022 sukses dihelat pada 18-20 Maret 2022. Sementara nama Sirkuit Mandalika dianggap memiliki ciri khas tersendiri hingga mudah dikenal banyak orang di dunia.

Terdapat fakta menarik mengenai nama dari sirkuit yang dijadikan venue tempat digelarnya seri kedua MotoGP 2022 ini. Simak penjelasannya.

Nama Mandalika diyakini berkaitan erat dengan upacara yang disebut Nyale atau Bau Nyale. Namun, asal-usulnya masih menjadi hal  yang menimbulkan rasa penasaran.

Menurut beberapa sumber, Mandalika berasal dari seorang legenda Sasak bernama Putri Mandalika yang diangkat dari cerita rakyat Lombok Tengah, yakni Putri Mandalika,.

Baca Juga: Jatuh di Sirkuit Mandalika, Diplopia Marc Marquez Kambuh Lagi, duh!

Putri Mandalika yang merupakan anak dari pasangan Raja Tonjang Baru dan Dewi Seranting, diceritakan memiliki paras yang sangat cantik.

Karena pesona dan kecantikannya, banyak pangeran dari berbagai kerajaan mendatangi Lombok berlomba-lomba mempersunting sang putri.

Bukannya senang, Putri Mandalika justru merasa geram dan takut saat memilih salah satu pangeran. Situasi itu dianggapnya berpotensi membuat kisruh hingga pertumpahan darah di Sasak.

Ia pun mencari cara dan diputuskan bahwa Putri Mandalika mengundang semua pangeran yang menyukainya dan rakyatnya berkumpul di Pantai Kuta, Lombok.

Saat itu, Putri Mandalika mengaku menerima semua lamaran para pangeran, sambil berdiri di atas sebuah batu di pinggir pantai.

Baca Juga: Sirkuit Mandalika Bakal Ramai Lagi! Usai Gelar MotoGP, Giliran Balap WSBK Kembali Mengaspal Tahun Ini

Sontak para pangeran dan masyarakat mencoba meraih sang putri dan menyelamatkannya, meskipun hal yang terjadi justru sebaliknya.

Pasca Putri Mandalika tercebur ke laut, hal mengejutkan terjadi. Muncul cacing laut dalam jumlah banyak dan berwarna-warni.

Tak pelak masyarakat yang berada disitu memercayai bahwa cacing-caing yang bermunculan merupakan jelmaan dari Putri Mandalika. Cacing itu pun kini dikenal dengan nama nyale.

Dari situlah upacara Bau Nyale diselenggarakan hingga saat ini yakni sekitar Februari atau Maret dalam memperingati kematian Putri Mandalika.

Dalam melakukan ritual, masyarakat setempat berharap bisa berjumpa dengan jelmaan Putri Mandalika dengan cara menangkap cacing laut.

Kontributor: Eko Isdiyanto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI