Suara.com - Kecelakaan high side yang dialami Marc Marquez di Sirkuit Mandalika Minggu (20/3/2022) membuat kubu Honda berang.
Sang bos, Alberto Puig, menuding bahwa kecelakaan ini dipicu oleh faktor ban yang tidak layak.
Namun, tudingan ini dibantah oleh pihak Michelin. Dilansir dari GP One, manajer Michelin Piero Taramasso mengatakan bahwa tidak ada yang salah dengan ban Michelin saat dipakai di Sirkuit Mandalika.
"Tidak ada yang protes dengan ban, saya kaget kenapa dia tidak paham dengan motif penggunaan ban ini," tutur Taramasso.
Baca Juga: Top 5 Sport: Pengamat Sebut Mandalika akan Jadi 'Sirkuitnya' Fabio Quartararo
Sebelumnya, penggunaan jenis ban yang berbeda dibanding balapan lain musim ini diberlakukan di Mandalika karena ban standar tidak akan tahan dengan suhu lintasan yang teramat panas.
Penggunaan ban yang identik dengan edisi 2017-2018 ini disebut lebih aman untuk pembalap. Bahkan penyelenggara balap MotoGP sampai harus memangkas putaran balapan dari 27 menjadi 20 lap.
"Kami selalu mengedepankan keamanan, suhu lintasan sangat tinggi sehingga ban normal tidak akan ada yang tahan," lanjutnya.
"Suhunya mencapai 60 derajat, ini bahkan lebih tinggi dari Sepang, tidak ada gunanya untuk membicarakan performa jika harus mengorbankan keamanan," imbuhnya.
"Saya sudah menganalisa data kecelakaan yang dialami Marc dan saya yakin itu bukan karena ban," pungkasnya.
Baca Juga: Marc Marquez Alami Diplopia, Benarkah Kecelakaan Motor Dapat Menyebabkan Gangguan Mata?