Suara.com - Kemenangan Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia atas Jakarta Mandiri Popsivo Polwan harus dibayar mahal setelah setter utama Khaliza Azilia Rahma mengalami cedera dalam laga lanjutan final four PLN Mobile Proliga 2022.
Pada pertandingan yang berlangsung di Padepokan Voli Jenderal Polisi Kunarto, Sentul, Bogor, Sabtu, Khaliza mengalami patah kelingking saat melakukan blok dari spiker Popsivo Amalia Fajrina pada set kedua, tepatnya ketika Petrokimia tertinggal 18-19.
Meski kehilangan Khaliza, tim asuhan Ayub Hidayat mampu mempertahankan dominasi permainan hingga akhirnya menutup laga dengan kemenangan 3-0 (25-17, 25-19, 25-15).
"Beruntung kami bisa memenangi laga ini, meski kami kehilangan setter utama kami bisa menyelesaikan pertandingan dengan skor 3-0," kata Ayub Hidayat dalam keterangan tertulis seperti dimuat Antara, Sabtu.
Baca Juga: Proliga 2022: LavAni Dikalahkan Samator Setelah 6 Pemain Terpapar COVID-19
Menurut Ayub, kemenangan Petrokimia tak lepas dari hasil evaluasi saat melakoni pertandingan melawan Bandung bjb Tandamata, satu hari sebelumya. Petrokimia yang sempat unggul 2-0 atas bjb justru kalah dengan akhir 2-3 (25-16, 29-27, 19-25, 22-25, 11-15).
"Melawan Popsivo (hari ini) saya tidak ingin hal itu terulang kembali. Saya minta anak-anak sabar tidak usah buru-buru. Ternyata berhasil dan kami menang 3-0," kata Ayub menambahkan.
Dengan hasil ini, Petrokimia untuk sementara memimpin klasemen sementara final four Proliga 2022 dengan mengantongi empat poin hasil dari satu kali menang dan satu kali kalah.
Petrokimia masih memiliki satu laga melawan Jakarta Pertamina Fastron pada Jumat (18/3).
Sementara itu, asisten pelatih Popsivo Niko Dwi Purwanto mengatakan kekalahan hari ini karena pemain kerap melakukan kesalahan sendiri.
Baca Juga: Proliga 2022: LavAni Buka Final Four dengan Kemenangan Meyakinkan atas BNI 46
"Penampilan terburuk hari ini. Terutama servis terlalu banyak diarahkan ke libero mereka. Blok set pertama beberapa kali tidak rapat," ujar Niko Dwi Purwanto.
Menurut Niko, menurunnya penampilan tim asuhan Chamnan Dokmai itu lantaran porsi latihan mereka yang hanya sekali dalam sehari. "Biasanya porsi latihan kami sehari dua kali. Ini hanya sekali sehari, itu pun waktunya hanya dua jam," ujar Niko.