Suara.com - Ancaman hukuman menyasar atlet senam Rusia, Ivan Kuliak usai mengenakan simbol yang mendukung perang terkait operasi militer yang tengah terjadi di Ukraina.
Ivan Kuliak merupakan atlet senam Rusia yang berlaga di Kejuaraan Dunia Apparatus di Doha, Qatar pada Minggu (6/3/2022) dan sukses meraih medali perunggu di nomor palang paralel.
Bukan karena kesuksesan meraih medali yang membuat nama Ivan Kuliak menjadi perbincangan banyak orang, namun karena aksinya saat naik ke podium menerima medali.
Ketika berdiri di atas podium, Ivan mengenakan simbol 'Z' yang terlihat di bagian dada pada kostumnya, saat menunggu proses penyerahan dan pengalungan medali.
Tak pelak aksi Ivan itu langsung mendapat respons dari Federasi Senam Internasional (FIG) setelah menjadi viral dan diperbincangkan banyak orang.
FIG kemudian meminta adanya penyelidikan dan mengeluarkan larangan berkompetisi untuk atlet Rusia dan Belarusia dalam waktu yang belum ditentukan.
"FIG menegaskan akan meminta Yayasan Etika Senam untuk membuka proses disipliner terhadap pesenam artistik pria Ivan Kuliak." bunyi pernyataan resmi FIG.
"Menyusul perilakunya yang mengejutkan di Piala Dunia Aparatus di Doha, Qatar. FIG mengadopsi tindakan lebih lanjut terhadap Rusia dan Belarusia pada tanggal 4 Maret.
"Mulai 7 Maret 2022, atlet dan ofisial Rusia dan Belarusia, termasuk juri, tidak diizinkan untuk ambil bagian dalam kompetisi FIG atau kompetisi yang disetujui FIG." imbuhnya.
Baju yang dikenakan Ivan memang terlihat seperti simbol 'Z' dan menjadi kontroversial karena muncul di tengah konflik Rusia-Ukraina.
Menurut laporan BBC, simbol dari huruf tersebut dianggap sebagai dukungan terhadap perang dari operasi militer Rusia yang sudah berlangsung selama satu pekan lebih.
"Di Rusia, "Z" dengan cepat dilihat sebagai simbol pro-perang yang gigih dari invasi Presiden Putin ke Ukraina," tulis BBC.
"Itu telah dipakai oleh politisi, terlihat di sisi mobil, van dan papan iklan, serta dioleskan di halte bus. Itu bahkan telah digunakan oleh Serbia.
"Dalam demonstrasi pro-Rusia di Beograd. Foto-fotonya banyak beredar di media sosial." imbuh mereka.
[Eko Isdiyanto]