Invasi Rusia Buat Daniil Medvedev Terancam Hilang dari Turnamen Tenis

Rully Fauzi Suara.Com
Selasa, 01 Maret 2022 | 04:00 WIB
Invasi Rusia Buat Daniil Medvedev Terancam Hilang dari Turnamen Tenis
Petenis Rusia, Daniil Medvedev. [Martin KEEP / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Petenis Rusia, Daniil Medvedev yang asli warga Moskow mencapai puncak tenis putra ketika hari ini resmi menjadi petenis peringkat satu dunia ATP, tetapi apa yang seharusnya menjadi hari kebanggaan bagi olahraga Rusia itu ditelan oleh invasi negaranya sendiri ke Ukraina.

Medvedev menjadi orang Rusia ketiga yang yang menduduki puncak klasemen dan pemain pertama di luar "empat besar" Novak Djokovic, Roger Federer, Rafael Nadal dan Andy Murray yang menduduki posisi teratas dalam 18 tahun terakhir.

Tetapi setelah dunia olahraga bersatu mengutuk invasi Rusia ke Ukraina, meroketnya Medvedev ke puncak ini terjadi dalam waktu yang mungkin tidak tepat.

Akhir pekan kemarin Federasi Tenis Ukraina telah menyampaikan ke Federasi Tenis Internasional (ITF) agar segera mengeluarkan Rusia dan Belarusia dari organisasi ini serta melarang Rusia mengikuti turnamen tenis, baik beregu maupun perseorangan.

Baca Juga: Hentikan Medvedev, Rafael Nadal Melaju ke Final ATP Mexican Open

Dalam sebuah surat yang dilihat Reuters, Federasi Tenis Ukraina itu melukiskan aksi Rusia dan Belarusia di Ukraina selama empat hari terakhir itu sebagai aksi berdarah.

"Warga sipil sekarat, termasuk wanita dan anak-anak; infrastruktur sipil runtuh ... Ini perang skala penuh yang akan memundurkan negara kami beberapa dekade ke belakang," kata surat itu seraya menyebut tujuan invasi Rusia adalah semata "pemusnahan."

"Rusia dan Belarusia tidak hanya berhak menggelar kompetisi internasional di wilayah mereka, tetapi juga tak boleh berpartisipasi dalam semua turnamen beregu dan perseorangan ITF di luar negeri," lanjut surat itu.

ITF sendiri menanggapi bahwa organisasi ini telah mengambil "tindakan cepat" dengan membatalkan semua turnamen tenis di Rusia tanpa batas waktu dan bahwa tidak ada turnamen ITF yang akan diadakan di Belarusia selama 2022.

Pembatasan apa pun terhadap pemain Rusia secara individual yang meski terlihat tidak mungkin, bakal menciptakan keraguan mengenai partisipasi Medvedev dalam Grand Slam berikutnya, French Open pada Mei 2022 nanti.

Baca Juga: Rafael Nadal Hadapi Daniil Medvedev di Semifinal Mexican Open 2022

Menjelang penobatannya sebagai nomor satu dunia Medvedev menulis di Twitter untuk menyerukan perdamaian.

"Hari ini saya ingin berbicara atas nama setiap anak di dunia," tulis Medvedev.

"Mereka semua punya mimpi, hidup mereka baru saja dimulai, begitu banyak pengalaman menyenangkan yang bakal tiba," lanjut petenis Rusia berusia 26 tahun itu.

"Itulah alasannya saya menyerukan perdamaian di dunia, demi perdamaian antarnegara. Anak-anak dilahirkan dengan kepercayaan batin di dunia, mereka sangat percaya kepada segala hal, kepada manusia, cinta, keselamatan, keadilan, kesempatan mereka untuk hidup."

"Mari bersatu dan menunjukkan kepada mereka bahwa itu benar, karena setiap anak tidak boleh berhenti bermimpi."

Pekan lalu, rekan Medvedev sesama petenis Rusia, Andry Rublev, yang juga peringkat tujuh dunia, menuliskan kata "No War Please" di atas lensa kamera TV dalam perjalanan menjuarai turnamen Dubai.

Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai "operasi khusus" yang tidak ditujukan untuk menduduki wilayah, melainkan menghancurkan kemampuan militer Ukraina dan menangkap apa yang disebutnya para nasionalis berbahaya.

Empat petenis terkemuka Rusia dan Belarusia masuk daftar peserta turnamen bergengsi Indian Wells bulan depan di California.

Di antara mereka adalah petenis putri nomor dua dunia putri Aryna Sabalenka dan nomor 16 dunia Victoria Azarenka yang mewakili Belarusia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI