Suara.com - Timnas Basket Indonesia akan menghadapi Yordania dalam laga terakhir di window II Grup C Kualifikasi Piala Dunia Basket 2023 alias FIBA World Cup 2023 pada Minggu (27/2/2022). Ajang ini akan dijadikan wadah mengukur kekuatan Skuad Garuda.
Pasca kalah dari Arab Saudi, Kamis (24/2/2022), timnas basket Indonesia langsung migrasi ke Yordania. Andakara Prastawa dkk ke sana dengan perjalanan udara yang memakan waktu kurang lebih dua ja,.
Migrasi ini membuat waktu istirahat para pemain menjadi sempit. Ini karena Minggu nanti (27/2/2022) sudah ditunggu Jordania di Prince Hamza, Amman.
"Para pemain langsung istirahat karena harus tes usap PCR begitu sampai (Amman). Jadi ada waktu 1 hari lebih untuk rest," ungkap Penasehat Tim Andi "Batam" Poedjakesuma dalam rilis Perbasi, Sabtu (26/2/2022).
Baca Juga: SEA Games 2021: Panggil 20 Pemain, Timnas Basket Putri akan Jalani TC di Surabaya
Asisten Pelatih Timnas Bolabasket Indonesia Wahyu Widayat Jati mengatakan, waktu istirahat yang tersedia akan dimanfaatkan sebaik mungkin.
Ini agar para pemain bisa mengeluarkan kemampuan terbaik di Prince Hamza nanti. Mengingat, duel tersebut penting untuk Pasukan Merah Putih.
"Karena pertandingan ini sekaligus untuk mengukur kekuatan kita untuk hadapi FIBA Asia Cup nanti. Jadi kami harus bermain lebih baik dari pertandingan melawan Arab Saudi," jelas Coach Cacing, sapaan karib Wahyu Widayat Jati.
Pada FIBA Asia Cup Juli nanti, Indonesia memang bakal bertemu lagi dengan Yordania. Ini karena Yordania juga berada di grup A dengan Indonesia. Di sana juga bercokol Arab Saudi dan Australia.
FIBA Asia Cup 2022 sangat penting bagi Indonesia karena bisa menjadi satu-satunya jalur tampil di FIBA World Cup tahun depan.
Baca Juga: Pelatih Timnas Basket Indonesia Terus Pantau Aksi Pemain yang Berlaga di IBL 2022
Indonesia hanya bisa berharap dari jalur FIBA Asia untuk ke FIBA World Cup jika kesulitan bersaing di Kualifikasi FIBA World Cup 2023. Mengingat, sudah tiga kali timnas menelan kekalahan pada jalur kualifikasi ini.
Beruntung, kata Cacing, kekalahan terakhir yang diterima dari Arab Saudi tidak sampai merontokkan semangat tanding para pemain. Andakara Prastawa dkk tetap semangat. Mereka tetap optimis menatap pertandingan selanjutnya, melawan Jordania.
"Mental tidak ada masalah, walau kemarin performa kurang sesuai harapan. Untuk menjaga pemain tetap semangat, kami lakukan rutinitas yang biasa di lakukan di timnas," ujarnya.
Asisten Manajer Timnas Bolabasket Indonesia Ferri Jufry meyakini, Jordania akan kesulitan menjinakkan anak asuh Rojko Toroman jika para pemain bisa menjaga ritme seperti saat kuarter pertama melawan Arab Saudi. Permainan disiplin dengan stamina prima sempat merepotkan tuan rumah.
"Kita bisa berbuat banyak jika mampu pertahankan permainan seperti pada kuarter pertama saat melawan Arab ketika bertemu Jordania nanti, karena memang kekurangan kita saat ini adalah kebugaran pemain," ujarnya.