Ukraina Digempur Tentara Vladimir Putin, Pembalap F1 Sebastian Vettel Tolak Balap F1 GP Rusia

Jum'at, 25 Februari 2022 | 15:08 WIB
Ukraina Digempur Tentara Vladimir Putin, Pembalap F1 Sebastian Vettel Tolak Balap F1 GP Rusia
Pebalap tim Aston Martin Sebastian Vettel berada di podium Grand Prix Hungaria, Sirkuit Hungaroring, Budapest, setelah finis runner-up sebelum didiskualifikasi karena melanggar aturan bahan bakar. (1/8/2021) (ANTARA/Pool via REUTERS/Florion Goga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ukraina digempur beberapa militer Rusia yang dipimpin oleh Vladimir Putin. Hal ini membuat beberapa orang mengecam aksi tersebut, termasuk pembalap F1 Sebastian Vettel.

Ia menyuarakan tidak akan membalap di F1 GP Rusia 2022 mendatang karena konflik tersebut. Ini sebagai bentuk protes atas serangan tentara Rusia ke Ukraina.

"Saya mendapati berita yang mengejutkan pagi ini. Kejadian ini sangat mengerikan. Jika melihat kalender, kami dijadwalkan untuk balapan di Rusia. Menurut opini saya, kami seharusnya tidak melakukannya," kata Vettel dilansir dari WTF1.

"Saya tidak akan pergi ke sana. Rasanya aneh balapan di negara itu. Saya ikut prihatin kepada individu yang kehilangan nyawa dan terbunuh karena alasan bodoh," ujar Vettel .

Baca Juga: Aston Martin Pertahankan Duet Sebastian Vettel - Lance Stroll di Formula 1 2022

Pembalap Aston Martin Jerman Sebastian Vettel melaju saat balapan F1 GP F1 Hungaria di trek balap Hungaroring di Mogyorod, Budapest pada 1 Agustus 2021.Peter Kohalmi / AFP
Pembalap Aston Martin Jerman Sebastian Vettel melaju saat balapan F1 GP F1 Hungaria di trek balap Hungaroring di Mogyorod, Budapest pada 1 Agustus 2021.Peter Kohalmi / AFP

"Saya pribadi sangat terkejut dan sedih. Kami akan melihat keadaannya. Tetapi, saya pikir keputusan sudah saya buat," pungkas pembalap asal Jerman itu.

Gelaran balap F1 GP Rusia rencana akan digelar pada 25 September mendatang. F1 GP Rusia ini bakal digelar di Sirkuit Sochi.

Pihak F1 sedang memantau perkembangan terkait konflik yang terjadi di Ukraina tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI