Suara.com - Para pebalap MotoGP telah meninggalkan Sirkuit Mandalika usai menjalani tes pramusim di sirkuit yang terletak di Lombok, Nusa Tenggara Barat itu pada 11-13 Februari lalu. Mereka tengah bersiap untuk menjalani seri perdana MotoGP Qatar pada Maret mendatang.
Selama berada di Lombok, para pebalap MotoGP menjadi sorotan karena aktivitas mereka yang kerap mengundang tawa. Salah satu pebalap yang menjadi sorotan adalah Aleix Espargaro.
Rider Aprilia itu diketahui rajin untuk mengeksplorasi keindahan Lombok saat menjalani tes pramusim MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika. Bahkan dia membeli kartu provider lokal sendiri dengan mengendarai sepeda.
Belakangan, nama Espargaro kembali mencuat lantaran dirinya dikenal sebagai salah satu pebalap MotoGP paling vokal dalam mengritik kondisi Sirkuit Mandalika.
Baca Juga: APLog Dukung Kesiapan Infrastruktur Logistik Jelang MotoGP di Mandalika
Sirkuit Mandalika yang kotor dan berdebu, dianggap Aleix Espargaro sangat berbahaya. Di hari pertama tes, dia bahkan sempat tak mau untuk turun lintasan.
Kini, nama Espargaro kembali muncul. Bukan karena mengkritik Sirkuit Mandalika, tetapi perigal barangnya yang tertinggal di Lombok.
Salah satu pemilik konter pulsa dekat Sirkuit Mandalika bernama Rian, mengungkapkan bahwa Aleix Espargaro meninggalkan suatu barang di tempat usahanya.
Hal itu disampaikan Rian saat menjadi narasumber dalam episode terbaru podcast Kata Dochi yang tayang Audio+ di aplikasi RCTI+.
“Ada yang ketinggalan casenya, Aleix Espargaro. Tapi sayang tidak diambil kembali. Mungkin masih ada sidik jarinya juga itu,” kata Rian.
Baca Juga: Sah! Francesco Bagnaia Perpanjang Pengabdian di Ducati hingga Tahun 2024
Rian mengungkapkan bahwa adanya tes pramusim MotoGP di Sirkuit Mandalika membawa berkah baginya. Usaha konter pulsanya menjadi cukup laris.
Hal yang sama kemungkinan besar akan terjadi saat para pebalap MotoGP kembali ke Sirkuit Mandalika untuk menjalani seri kedua pada pertengahan Maret mendatang.
Meski berbeda budaya dan bahasa, Rian mengaku tidak kesulitan untuk berinteraksi dengan para pebalap MotoGP maupun pihak asing lain yang turut terlibat dalam ajang motor bergengsi ini.
“Kalau kendala bahasa tidak ada sih. Saya belajar bahasa Inggris otodidak saja,” jelas Rian.