Suara.com - Andy Murray menyatakan tidak setuju dengan sikap petenis putra peringkat satu dunia saat ini, Novak Djokovic terhadap vaksin COVID-19, dan menyayangkan jika petenis terbaik tidak dapat berkompetisi di turnamen besar.
Mantan petenis nomor satu dunia dan tiga kali memenangi gelar major tersebut mengomentari sikap Djokovic saat petenis nomor satu dunia itu kembali dengan sukses ke turnamen dengan kemenangan 6-3 6-3 atas petenis Italia Lorenzo Musetti di Dubai.
Laga tersebut adalah pertandingan pertama Djokovic pada 2022 setelah dia dideportasi dari Australia bulan lalu karena tidak divaksinasi.
"Saya pikir akan jauh lebih mudah baginya jika dia divaksin," kata Murray, yang juga melaju ke babak kedua di Dubai setelah menang tiga set atas Christopher O'Connell, dikutip dari AFP, Selasa.
Baca Juga: Kembali Beraksi, Novak Djokovic Petik Kemenangan Meyakinkan di Dubai
"Tapi saya juga tidak suka melihatnya dalam situasi di Australia sebagai seseorang yang saya hormati, sudah saya kenal sejak saya masih kecil."
"Ada konsekuensi dari keputusan yang dia buat barusan. Dia jelas harus menerima itu. Tapi saya rasa tidak bagus untuk tenis jika pemain terbaik kami tidak bertanding di turnamen besar."
Murray berjuang selama hampir tiga jam melawan petenis kualifikasi Australia O'Connell sebelum melaju dengan kemenangan 6-7(4/7) 6-3 7-5.
Petenis Inggris itu kini hanya tinggal satu kemenangan lagi untuk mencapai 700 kemenangan pertandingan dalam kariernya. Dia dapat memastikan itu jika dia keluar sebagai pemenang dalam pertandingan berikutnya di Dubai melawan unggulan No.4 Jannik Sinner atau Alejandro Davidovich Fokina dari Spanyol.
[Antara]
Baca Juga: Novak Djokovic Awali Musim di Dubai