Suara.com - Rafael Nadal mengatakan bahwa dirinya belum puas kendati sudah mencatatkan sejarah sebagai petenis dengan gelar Grand Slam terbanyak sepanjang masa, yakni 21 gelar.
Rafael Nadal meraih gelar Grand Slam ke-21 setelah mencatatkan kemenangan bersejarah dalam Australian Open 2022 pada akhir Januari lalu.
Nadal kembali menjuarai sebuah turnamen Gran Slam di Melbourne setelah bangkit dari tertinggal dua set untuk mengalahkan petenis Rusia Daniil Medvedev dalam final.
Kemenangan penting pemain berusia 35 tahun itu membawanya ke puncak daftar petenis putra terbaik sepanjang masa dan unggul satu gelar dari 20 gelar Grand Slam yang dikumpulkan Roger Federer yang cedera dan Novak Djokovic yang dideportasi dari Australia sebelum turnamen itu dimulai.
Petenis Spanyol itu kini bisa mengumpulkan 22 gelar Grand Slam dari French Open pada Juni. Turnamen itu sudah 13 kali dia juarai.
"Saya tak tahu berapa jumlah Grand Slam yang akan saya miliki," kata Nadal dalam konferensi pers di akademinya di Mallorca seperti dikutip AFP.
"Belum lama ini saya menandatangani kontrak untuk bisa bermain tenis lagi," sambung dia.

"Saya ingin menjadi yang paling banyak mengumpulkan gelar turnamen besar di antara kami bertiga, saya akan menyukainya, tapi saya tidak terobsesi, sama sekali tidak. Apapun yang datang terima saja dan saya kira 21 gelar belumlah cukup, sejujurnya. Tapi Anda tak pernah tahu apa yang akan terjadi nanti."
Bangkitnya Nadal saat melawan Medvedev juga memiliki konteks lebih luas, mengingat dia ragu bisa kembali masuk tenis profesional setelah berjuang melawan cedera kaki tahun lalu.
Baca Juga: Jawara Australian Open 2022, Rafael Nadal Super Emosional
Cedera itu membatasi Nadal untuk memainkan hanya satu turnamen dalam tujuh bulan terakhir tahun 2021. Nadal mengatakan akan memutuskan apakah dia siap bermain di Acapulco di Meksiko akhir bulan ini, tetapi dia ingin bertanding dalam Indian Wells pada Maret.