Suara.com - Pengalaman mengerikan pernah dialami Robyn Machado, lifter wanita asal Amerika Serikat yang tak sengaja mematahkan lengannya sendiri.
Meskipun sudah nyaris satu tahun berlalu, Robyn Machado sepertinya belum bisa melupakan tragedi mengerikan yang pernah ia alami.
Robyn Machado sejatinya hanya ingin mencoba mengangkat beban seberat 369 pound atau sekitar 167 kg, namun percobaan itu berujung tragedi.
Tanpa disengaja Robyn Machado justru membuat lengannya patah. Pada Maret 2020 ia mengunggah video tersebut dan kini momen itu muncul kembali.
Baca Juga: Atlet Kabupaten Bekasi Pecahkan Rekor Dunia, Kejuaraan Angkat Besi di Jeddah Arab Saudi
Lewat akun TikTok pribadi, Robyn bahkan mengaku belum siap menyaksikan video detik-detik dirinya mematahkan lengannya sendiri.
"Aku menolak untuk menonton videonya tapi aku pikir ini adalah waktu di mana lenganku patah," tulis Robyn dikutip dari Daily Star, Rabu (26/1/2022).
Dalam video yang diunggah, terlihat Robyn tengah mengambil ancang-ancang untuk mengangkat beban dengan jongkok.
Tak disangka, beban yang dipikul justru meluncur ke punggung dan saat bersamaan terdengar bunyi suara tulang yang retak sangat jelas.
Seiring suara retakan itu, Robyn sontak mengerang kesakitan dan suara retakan itu sangat terdengar jelas dalam video tersebut.
Baca Juga: Lifter Papua Seila Waimory Pecahkan Rekor Nasional Angkat Berat di PON 2021
Robyn membutuhkan waktu selama delapan minggu untuk menyembuhkan tulangnya yang retak dengan memasang pelat serta sekrup sebanyak delapan buah di lengannya.
Momen ini begitu mengejutkan bagi Robyn, pasalnya di masa lalu ia pernah mengangkat beban dengan berat yang sama dan berhasil.
Teriakan Robyn juga tak lepas dari betapa terkejutnya ia melihat tulangnya yang patah seolah mencoba menusuk kulitnya.
"Ketika saya merasakan tekanan dan mendengar suara pecah yang keras, pikiran pertama saya adalah, 'Ya ampun, batangnya patah," ucap Robyn dikutip dari Daily Star.
"Sampai saya melirik lengan saya dan melihat tulang mencoba menusuk kulit, saya sangat terkejut sehingga saya berteriak." imbuhnya.
Kontributor: Eko Isdiyanto