Suara.com - Petenis putra peringkat dua dunia, Daniil Medvedev sempat kehilangan ketenangannya dalam pertandingan sengit empat set untuk mencapai perempatfinal Australian Open 2022, Senin (24/1/2022).
Petenis Rusia itu meminta timeout medis untuk memijat punggung bagian bawah dan melakukan perdebatan dengan wasit sebelum menang dengan hasil 6-2 7-6(4) 6-7(7) 7-5 atas petenis Amerika Serikat, Maxime Cressy dalam waktu 3 jam 30 menit di Margaret Court Arena.
Ini akan jadi penampilan perempatfinal kedua berturut-turut Medvedev di Australian Open, di mana Medvedev akan menghadapi unggulan kesembilan dari Kanada, Felix Auger-Aliassime, yang mengalahkan mantan finalis Marin Cilic dari Kroasia dalam empat set.
"Pertandingan itu panjang dan tidak mudah. Skor selain dari set pertama adalah semua set yang sulit, dan jika saya tidak memenangi set keempat, saya akan berada dalam kondisi mental yang sulit," kata Medvedev dikutip dari AFP.
Baca Juga: Ashleigh Barty Melenggang ke Perempatfinal Australian Open Usai Tundukkan Anisimova
"Saya memiliki begitu banyak break point di set keempat, saya hanya ingin mencetak satu. Saya pasti memiliki beberapa break point di mana saya bisa memainkannya sedikit lebih baik," sambung petenis Rusia berusia 25 tahun itu.
"Dia masih memberi saya kesempatan untuk berada di pertandingan itu, tapi itu pertandingan yang sangat buruk."
Pertandingan tersebut merupakan tantangan terbesar Medvedev sejauh ini di turnamen major pembuka tahun ini. Kombinasi dari servis Cressy dan cuaca panas menyebabkan Medvedev kehilangan ketenangannya.
Baik Medvedev maupun Cressy sama-sama menunjukkan efek dari panasnya Melbourne yang brutal dengan keduanya memanggil trainer dalam pertandingan.
Medvedev yang kesal juga bentrok dengan wasit saat Cressy mengulur waktu dengan servisnya, berargumen bahwa dia seharusnya diberi pelanggaran waktu saat tahap penting set keempat.
Baca Juga: Denis Singkirkan Zverev untuk Hadapi Nadal di Perempatfinal Australian Open
Medvedev, runner-up Australian Open tahun lalu, menjadi favorit di turnamen tahun ini karena absennya juara bertahan Novak Djokovic yang dideportasi.
Dia mencari mahkota Grand Slam secara beruntun setelah mengalahkan juara Grand Slam 20 kali itu di final US Open.
[Antara]