Kasus Covid-19 Melonjak, Pemerintah Ngotot MotoGP Mandalika 2022 Tetap Berlangsung

Arief Apriadi Suara.Com
Jum'at, 21 Januari 2022 | 07:40 WIB
Kasus Covid-19 Melonjak, Pemerintah Ngotot MotoGP Mandalika 2022 Tetap Berlangsung
Foto Arsip - Sirkuit Mandalika. ANTARA/Dhimas B.P.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di tengah lonjakan kasus Covid-19 di Tanah Air, pemerintah dalam hal ini Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno ngotot MotoGP Mandalika 2022 tetap berlangsung.

MotoGP Mandalika 2022 yang menjadi seri kedua MotoGP tahun ini, direncanakan berulir di Sirkuit Mandalika pada 18-20 Maret mendatang.

Sebelum itu, Sirkuit Mandalika akan menjadi lokasi tes pramusim ketiga MotoGP 2022 pada 11-13 Februari 2022.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menegaskan MotoGP Mandalika 2022 harus tetap berlangsung.

Baca Juga: Marc Marquez Janji Bakal Turun Sirkuit saat Tes MotoGP di Malaysia

Namun, kata Sandiaga, penerapan koridor perjalanan antarnegara selama pandemi berupa travel bubble untuk seluruh kru, pebalap, dan ofisial yang terlibat juga harus dilakukan.

“Jadi kami sudah menyampaikan bahwa the show must go on dengan menyiapkan travel bubble yang merupakan best practice yang selama ini dilakukan terhadap kru dan pebalap pada acara serupa sebelumnya," kata Sandiaga seperti dikutip siaran pers Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo yang diterima di Jakarta, Kamis (20/1/2022) malam.

Menurut Sandiaga, tidak ada perlakuan khusus terhadap pebalap, kru, maupun ofisial yang akan berpartisipasi di gelaran balap motor paling bergengsi di dunia tersebut.

"Semua orang yang datang dari luar negeri akan menjalani pola travel bubble," tegasnya.

Langkah travel bubble ini juga sudah diujicobakan dalam persiapan perhelatan G20 di Bali dan di Jakarta pada Desember 2021 lalu, serta gelaran World Superbike (WSBK) 2021.

Baca Juga: Soal MotoGP Mandalika Terancam Batal Karena Karantina, Gubernur NTB : Mestinya Tidak Ada Masalah

Bahkan, persiapan penerapan protokol kesehatan (prokes) perjalanan antarnegara tersebut, akan ditingkatkan agar tidak memicu potensi kasus penyebaran COVID-19 baru yang diakibatkan oleh varian Omicron.

“Ini arahan dari Presiden (Joko Widodo) juga. Saya yakin semua pihak bergandengan tangan untuk menyiapkan dan memastikan bahwa MotoGP ini sinyal kepada dunia tentang kesiapan kita untuk menyelenggarakan event internasional, seperti G20 dan konferensi internasional lainnya,” jelas Sandiaga.

Terkait keberatan pihak pemegang hak komersial MotoGP (Dorna Sport) terhadap penerapan prokes ketat untuk kru, pebalap, dan ofisial, Sandiaga menuturkan, pola travel bubble ini disiapkan dengan penuh kehati-hatian dan kewaspadaan.

Menurut Sandiaga, panitia penyelenggara MotoGP lokal telah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan, melalui Satuan tugas (Satgas) COVID-19, berdasarkan prioritas pemerintah untuk pengendalian virus corona tersebut.

Sandiaga juga mengungkapkan, pengendalian COVID-19 di Indonesia telah diapresiasi oleh dunia sebagai salah satu yang terbaik atau best practice.

“Tentunya (prestasi pengendalian COVID-19) perlu kita jaga dan ini yang terus kita komunikasikan bahwa ada ketentuan travel bubble, yakni dalam 1x24 jam seluruh kru, pembalap dan juga ofisial akan menjalani ketentuan travel bubble mulai dari ketibaan mereka di bandara sampai di hotel setelah menjalankan tes PCR dan ini telah disesuaikan juga dengan aturan Kementerian Kesehatan,” kata Sandiaga Uno.

Berdasarkan dari pengalaman penyelenggaraan balapan World Superbike WSBK pada 2021 lalu, Sandiaga optimistis gelaran MotoGP akan berkontribusi signifikan untuk peningkatan ekonomi lokal dan juga nasional.

“Dari segi ekonomi, kami melihat ada peningkatan 20-25 persen dari geliat ekonomi setelah World Super Bike dan kami lihat di 2022 ajang MotoGP ini akan lebih besar minimal 3-4 kalinya,” kata Sandiaga Uno, demikian seperti dimuat Antara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI