Namun margin tujuh menit yang dikantongi Sunderland sedari semalam cukup membuat pebalap tim GasGas itu menjuarai reli Dakar untuk kedua kalinya sejak edisi 2017 saat reli tersebut digelar di daratan Amerika Selatan.
"Saya senang sekali. Etape terakhir sangat sulit dan banyak tekanan... Banyak navigasi, catatan yang sulit, beberapa kali sedikit membingungkan dan saya tidak yakin melaju di jalur yang benar," kata Sunderland yang juga juara Dakar 2017 itu.
"Dalam sepuluh menit terakhir, saya tidak yakin apakah saya akan menang, dan sekarang mereka memberi tahu saya dan, wow, mimpi ini menjadi kenyataan.
"Saya menjalani musim yang cukup berat, tapi ketika Anda memenangi Dakar, semua itu terbayarkan."
Reli Dakar debut pada 1978 sebagai balapan yang dimulai dari Paris melintasi gurun Sahara untuk mencapai ibukota Senegal Dakar namun masalah keamanan pada 2009 memaksa penyelenggara memindah rute balapan ke Amerika Selatan.
Ajang tersebut menyambangi Arab Saudi untuk pertama kalinya pada 2020 dan tahun ini merupakan edisi balapan ke-44.
Sundeland juga menjadi satu-satunya pebalap Inggris yang meraih titel di Dakar dari kategori apapun.
Sementara itu, Alexandre Giroud menjadi orang Prancis pertama yang memenangi kategori quadbike.
Baca Juga: Efek Danilo Petrucci Ikuti Ajang Reli Dakar 2022, Pembalap MotoGP Ini Juga Tertarik Menjajalnya