Aturan Ketat
Australia memiliki kebijakan yang melarang non-warga negara atau bukan penduduk masuk kecuali mereka telah divaksinasi penuh terhadap COVID-19, namun menawarkan pengecualian medis. Visa Djokovic dibatalkan dengan alasan dia belum divaksinasi dan pengecualian medisnya tidak memuaskan.
Putusan pengadilan, Senin, tidak membahas apakah pengecualian itu - berdasarkan Djokovic yang tertular COVID-19 bulan lalu - valid.
Kasus Djokovic membuat hubungan panas antara Canberra dan Beograd dan memicu perdebatan sengit mengenai kebijakan wajib vaksinasi COVID-19.
Pertanyaan muncul tentang pergerakan Djokovic sebelum datang ke Australia ketika unggahan media sosial menunjukkan dia di Beograd kurang dari dua pekan sebelum dia menuju ke Spanyol dan kemudian ke Australia.
Keterangan dari dua saksi mata dan satu orang lainnya, yang diperoleh Reuters, Selasa, menguatkan unggahan media sosial tersebut.
Djokovic, yang mengadakan sesi latihan di Melbourne Park, Rabu, tidak merinci perjalanannya dalam pernyataannya yang diunggah, Rabu.
Dalam penjelasan online untuk persyaratan pelaporan perjalanan 14 hari, pemerintah mengatakan informasi tersebut membantu menentukan pengaturan karantina yang diperlukan dan memungkinkan petugas kesehatan untuk menghubungi setiap orang yang datang jika sesama pelancong dinyatakan positif COVID-19.
Permintaan Wawancara
Baca Juga: Ashleigh Barty dan Djokovic Jadi Unggulan Teratas Australian Open
Dalam pernyataannya Djokovic juga meminta maaf karena menghadiri wawancara dan pemotretan L'Equipe pada 18 Desember, sehari setelah dia mengatakan bahwa dia telah dinyatakan positif COVID-19 bulan lalu.