Suara.com - Juara Olimpiade Alexander Zverev meyakini pergantian tempat akan terjadi di tenis putra dengan gelar besar tahun depan kemungkinan akan terbagi antara Novak Djokovic, Daniil Medvedev dan dirinya sendiri.
Zverev dari Jerman mengalahkan petenis putra peringkat satu dunia dari Serbia, Djokovic dalam perjalanannya meraih emas di Olimpiade Tokyo. Zverev kemudian mengakhiri musim 2021 dengan memenangi gelar ATP Finals untuk kedua kalinya.
Djokovic memenangi tiga gelar Grand Slam tahun ini, tetapi rival lamanya; Rafael Nadal dan Roger Federer gagal menambah koleksi mereka di mana ketiganya saat ini sama-sama mengumpulkan 20 gelar.
Petenis nomor dua dunia, Medvedev mengalahkan Djokovic di final US Open, sementara Zverev juga mencapai dua semifinal Grand Slam tahun ini.
Baca Juga: Andy Murray Dapat Wildcard di Australian Open
Menuju musim baru, Federer yang berusia 40 tahun masih dalam pemulihan dari operasi lutut, sementara Nadal (35) sedang dalam tahap awal untuk kembali dari cedera kaki.
"Saya pikir tahun depan bisa sangat mirip dengan enam bulan terakhir dari tahun ini," kata Zverev, yang dinobatkan sebagai Olahragawan Terbaik Jerman tahun ini, seperti dilansir Reuters.
"Dulu selalu ada pembicaraan tentang Nadal, Federer dan Djokovic sebagai 'Big 3'-- sekarang gelar besar adalah Olimpiade, US Open, Turin (ATP Finals) dan Wimbledon. dan semuanya dimenangkan oleh Medvedev, Djokovic, dan saya. Saya tidak melihat itu akan berbeda tahun depan," sambung petenis berusia 24 tahun itu.
Zverev mengakhiri tahun 2021 dengan berada di peringkat tiga, Ia pun memasang target untuk berada di nomor satu.
"Saya tahu saya tidak jauh dari itu, tetapi untuk itu saya juga harus memenangi turnamen dan Grand Slam," koar Zverev.
Baca Juga: Penyelenggara Yakin Rafael Nadal Tampil di Australian Open, Novak Djokovic Belum Pasti
Secara teoritis, Zverev yang berusia 24 tahun bisa saja menjadi nomor satu jika dia memenangi Australian Open pada Januari 2022 nanti, dan Djokovic melewatkan turnamen karena sikapnya terhadap vaksin COVID-19.
"Situasi dengan Novak dan Australia masih menjadi tanda tanya besar," kata Zverev. "Tentu saja, saya berharap dia diizinkan bermain, itu sangat jelas."