Ikuti Langkah AS, Australia Boikot Olimpiade Beijing

Arief Apriadi Suara.Com
Rabu, 08 Desember 2021 | 11:14 WIB
Ikuti Langkah AS, Australia Boikot Olimpiade Beijing
Arsip - Atlet ski Swiss Tobias Baur bersama atlet Italia Dominik Zuech dan atlet ski Perancis Romain Mari beraksi pada nomor lintas ski putra pada uji coba Olimpiade Musin Dingin Beijing 2022 di Genting Snow Park, Zhangjiakou, China, Sabtu (27/11/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Tingshu Wang/rwa.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Australia tidak akan mengirim pejabat ke Olimpiade musim dingin Beijing. Keputusan itu mengikuti langkah Amerika Serikat yang lebih dulu melakukan boikot diplomatik terhadap acara olahraga tersebut.

Menurut Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, keputusan itu  diambil di tengah "ketidaksepakatan" dengan China atas banyak masalah, mulai dari undang-undang campur tangan asing Australia hingga keputusan baru-baru ini untuk mengakuisisi kapal selam bertenaga nuklir.

Morrison juga menyebutkan pelanggaran hak asasi manusia di wilayah Xinjiang dan pembekuan berkelanjutan Beijing pada kontak menteri dengan Canberra.

"Australia tidak akan mundur dari posisi kuat yang kami miliki untuk membela kepentingan Australia, dan jelas tidak mengherankan bahwa kami tidak akan mengirim pejabat Australia ke Olimpiade itu," kata Morrison, dikutip dari AFP, Rabu.

Baca Juga: Cegah Covid-19 Merebak Saat Olimpiade Musim Dingin, China Perketat Pengawasan di Pelabuhan

Keputusan itu muncul sehari setelah Amerika Serikat mengumumkan boikot diplomatiknya.

Keputusan AS diambil dengan menyebut genosida China terhadap minoritas Uyghur dan pelanggaran hak asasi manusia lainnya sebagai salah satu alasannya.

Hubungan Australia dengan China memburuk dalam beberapa tahun terakhir, ketika Beijing memberlakukan sanksi hukuman terhadap barang-barang Australia dalam perselisihan politik sengit yang telah menjerumuskan hubungan ke dalam krisis paling serius sejak kejadian lapangan tiananmen pada 1989.

China marah atas kesediaan Australia membuat undang-undang operasi pengaruh luar negeri, yang melarang kontrak 5G Huawei dan menyerukan penyelidikan independen mengenai asal-usul pandemi virus corona.

Sejumlah barang Australia -- termasuk barli, batu bara, kapas, kayu, lobster karang, anggur, daging sapi, biji-bijian, dan produk susu -- semuanya dikenakan sanksi dari mitra dagang terbesarnya.

Baca Juga: Alex Quinonez, Atlet Olimpiade yang Meninggal Tragis di Jalanan

Langkah Australia baru-baru ini untuk melengkapi angkatan lautnya dengan kapal selam bertenaga nuklir di bawah pakta pertahanan baru dengan Inggris dan Amerika Serikat yang secara luas dilihat sebagai upaya untuk melawan pengaruh China di kawasan Pasifik semakin membuat marah Beijing.

Setidaknya dua warga Australia saat ini ditahan di China, jurnalis Cheng Lei ditahan selama lebih dari satu tahun dan akademisi Yang Jun diadili karena spionase.

Morrison mengatakan para pejabat Canberra "selalu terbuka" untuk melakukan pembicaraan dengan Beijing, tetapi upaya itu telah ditolak.

"Tidak ada hambatan yang terjadi di pihak kami, tetapi pemerintah China secara konsisten tidak menerima kesempatan bagi kami untuk bertemu membicarakan tentang masalah ini," katanya.

"Australia adalah negara olahraga yang hebat dan saya sangat memisahkan masalah olahraga dan masalah politik lainnya. Ini masalah antara dua pemerintah. Dan saya ingin masalah itu diselesaikan."

Komite Olimpiade Australia (AOC) mengatakan mereka menghormati keputusan pemerintah, menambahkan bahwa hal itu tidak akan mempengaruhi persiapan tim Australia.

"AOC sangat fokus untuk memastikan bahwa anggota tim dapat melakukan perjalanan dengan aman ke China mengingat kompleksitas lingkungan COVID, dengan atlet kami berangkat dari lokasi luar negeri," kata kepala AOC Matt Carroll.

"Membawa para atlet ke Beijing dengan selamat, berkompetisi dengan aman, dan membawa mereka pulang dengan selamat tetap menjadi tantangan terbesar kami."

"Atlet Australia kami telah berlatih dan bersaing untuk impian Olimpiade ini selama empat tahun dan kami melakukan segala daya kami untuk memastikan kami dapat membantu mereka berhasil."

Sekitar 40 atlet Australia diperkirakan akan bertanding di Olimpiade Beijing, yang dibuka pada 4 Februari, demikian dilansir dari Antara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI