Ikuti Langkah AS, Australia Boikot Olimpiade Beijing

Arief Apriadi
Ikuti Langkah AS, Australia Boikot Olimpiade Beijing
Arsip - Atlet ski Swiss Tobias Baur bersama atlet Italia Dominik Zuech dan atlet ski Perancis Romain Mari beraksi pada nomor lintas ski putra pada uji coba Olimpiade Musin Dingin Beijing 2022 di Genting Snow Park, Zhangjiakou, China, Sabtu (27/11/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Tingshu Wang/rwa.

Hal itu disampaikan Perdana Menteri Australia, Scott Morrison.

Suara.com - Australia tidak akan mengirim pejabat ke Olimpiade musim dingin Beijing. Keputusan itu mengikuti langkah Amerika Serikat yang lebih dulu melakukan boikot diplomatik terhadap acara olahraga tersebut.

Menurut Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, keputusan itu  diambil di tengah "ketidaksepakatan" dengan China atas banyak masalah, mulai dari undang-undang campur tangan asing Australia hingga keputusan baru-baru ini untuk mengakuisisi kapal selam bertenaga nuklir.

Morrison juga menyebutkan pelanggaran hak asasi manusia di wilayah Xinjiang dan pembekuan berkelanjutan Beijing pada kontak menteri dengan Canberra.

"Australia tidak akan mundur dari posisi kuat yang kami miliki untuk membela kepentingan Australia, dan jelas tidak mengherankan bahwa kami tidak akan mengirim pejabat Australia ke Olimpiade itu," kata Morrison, dikutip dari AFP, Rabu.

Baca Juga: Cegah Covid-19 Merebak Saat Olimpiade Musim Dingin, China Perketat Pengawasan di Pelabuhan

Keputusan itu muncul sehari setelah Amerika Serikat mengumumkan boikot diplomatiknya.

Keputusan AS diambil dengan menyebut genosida China terhadap minoritas Uyghur dan pelanggaran hak asasi manusia lainnya sebagai salah satu alasannya.

Hubungan Australia dengan China memburuk dalam beberapa tahun terakhir, ketika Beijing memberlakukan sanksi hukuman terhadap barang-barang Australia dalam perselisihan politik sengit yang telah menjerumuskan hubungan ke dalam krisis paling serius sejak kejadian lapangan tiananmen pada 1989.

China marah atas kesediaan Australia membuat undang-undang operasi pengaruh luar negeri, yang melarang kontrak 5G Huawei dan menyerukan penyelidikan independen mengenai asal-usul pandemi virus corona.

Sejumlah barang Australia -- termasuk barli, batu bara, kapas, kayu, lobster karang, anggur, daging sapi, biji-bijian, dan produk susu -- semuanya dikenakan sanksi dari mitra dagang terbesarnya.

Baca Juga: Alex Quinonez, Atlet Olimpiade yang Meninggal Tragis di Jalanan

Langkah Australia baru-baru ini untuk melengkapi angkatan lautnya dengan kapal selam bertenaga nuklir di bawah pakta pertahanan baru dengan Inggris dan Amerika Serikat yang secara luas dilihat sebagai upaya untuk melawan pengaruh China di kawasan Pasifik semakin membuat marah Beijing.

Komentar