Suara.com - Presiden Federasi Bulutangkis Dunia (BWF), Poul-Erick Hoyer menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada Ketua Umum (Ketum) Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari terkait insiden All England 2021, Maret lalu.
Permintaan maaf itu disampaikan Hoyer usai menyaksikan laga final ganda putra BWF World Tour Finals 2021 di Nusa Dua, Bali, akhir pekan kemarin.
Dalam kesempatan tersebut, Oktohari menyampaikan bahwa dirinya tidak mempunyai masalah pribadi dengan BWF. Ia hanya membela kepentingan atlet Indonesia yang pada saat itu dipaksa mundur dari All England.
"Saya katakan bahwa saya tak punya masalah pribadi. Tapi sebagai representatif Indonesia di bidang olahraga yang juga mewakili warganet, wajar jika saya membela kepentingan atlet," ujar Oktohari dalam rilis resmi KOI, Selasa (8/12/2021).
Baca Juga: Bertemu Presiden BWF, NOC Indonesia Kembali Bahas Insiden All England 2021
"Ia menyampaikan permintaan maaf secara langsung, meski sebelumnya juga sudah diutarakan secara terbuka. Pak Anton juga katakan bahwa kejadian All England menjadi yang pertama bagi BWF meminta maaf karena sebelumnya tidak pernah," terangnya.
Insiden All England 2021 berawal ketika seluruh pebulutangkis Indonesia dipaksa mundur dari turnamen karena satu pesawat dengan penumpang yang terinfeksi COVID-19. Berdasarkan regulasi Badan Kesehatan Inggris NHS, para pemain pun harus menjalani karantina selama 14 hari.
Okto --sapaan akrab Raja Sapta Oktohari-- mengatakan bahwa kejadian tersebut bagaimanapun tetap membekas, apalagi skuad Merah Putih disebut sempat menerima perlakuan diskriminatif dari BWF maupun panitia.
"Tapi yang sudah terjadi kan telah terjadi. Sekarang bagaimana kami, KOI, PBSI, Badminton Asia, dan BWF berkomunikasi ke depannya," katanya.
"Tanggapan Presiden BWF adalah dia akan selalu memprioritaskan Indonesia. Termasuk, katanya terlihat di Badminton Festival 2021 karena tiga turnamen yang terselenggara di Bali."
Baca Juga: Kelelahan Jadi Faktor Kevin / Marcus Tumbang di Final BWF World Tour Finals
Sementara itu, Hoyer mengatakan di depan Okto bahwa Indonesia memiliki arti penting bagi dirinya.
"Indonesia lebih besar dibanding Anda dan saya. Sebab, Indonesia dan bulutangkis selalu ada di hati saya," kata Hoye.