Suara.com - Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) akhirnya mengonfirmasi alasan absennya Lester Prosper dan Arki Dikania Wisnu dalam laga perdana Grup C Kualifikasi FIBA World Cup 2023 kontra Lebanon, 26 November lalu.
Dalam pertandingan yang dimenangkan Lebanon dengan skor telak 96-38 itu, timnas basket Indonesia harus tampil pincang dan murni mengandalkan Brandon Jawato sebagai satu-satunya pebasket naturalisasi yang tersisa.
Sementara posisi Lester Prosper selaku big man digantikan oleh Vincent Rivaldy Kosasih yang nyatanya tak mampu melindungi ring Skuad Garuda dari hujan serangan para pemain Lebanon.
Lester Prosper dinyatakan positif Covid-19 lewat tes usap jelang pertandingan, setelah sebelumnya melakukan tiga kali tes dengan hasil negatif saat penerbangan dar Amerika ke Lebanon hingga sesampainya di negara tersebut.
Baca Juga: Timnas Basket Putri Indonesia Tekuk Kazakhstan Saat Buka FIBA Asia
Sementara Arki Dikania Wisnu dinyatakan positif Covid-19 saat menjalani tes rutin selama training camp di Amerika Serikat.
Khusus Prosper, Perbasi mengatakan bahwa pebasket naturalisasi bertinggi badan 2,09 meter itu sudah dinyatakan negatif Covid-19 lewat tes PCR pada 28 November pukul 12.05 waktu Lebanon.
Ketua Umum Perbasi, Danny Kosasih pun berharap Lester Prosper bisa membela timnas Indonesia yang akan memainkan laga kedua kontra Lebanon pada Senin (29/11/2021) pukul 21.00 WIB.
"Prosper seharusnya sudah bisa dimainkan pada pertandingan kedua saat kita menjadi tuan rumah melawan Lebanon nanti," terang Danny Kosasih dalam rilisnya, Senin (29/11/2021).
Asisten Pelatih Timnas basket Indonesia Wahyu Widayat Jati menjelaskan bahwa para pemain sudah kembali siap tempur untuk pertandingan kedua Grup C. Mereka juga telah mengambil pelajaran dari pertemuan pertama melawan Lebanon.
Baca Juga: Timnas Basket Indonesia Gelar Empat Pertandingan Uji Coba di AS
Perbaikan dilakukan di dalam latihan. Selain itu juga pihaknya terus memotivasi para pemain agar semangatnya tetap membara dalam perjuangan mewujudkan target tampil di FIBA World Cup 2023.
"Perbaikan field goal, bagaimana meminimalisasi turn over, juga transisi dari offense ke defense," kata Wahyu Widayat Jati.
"Team rebound hingga plan baru kita siapkan menghadapi partai kedua melawan Lebanon. Kemudian juga encouragement ke pemain lewat kata-kata dan drills di latihan. Semua kita siapkan dan lakukan agar mendapatkan hasil terbaik," tukasnya.