Suara.com - Ymer bersaudara, Elias dan Mikael Ymer, dengan nyaman memenangi pertandingan tunggal mereka melawan Kanada ketika juara tujuh kali Swedia membuat awal yang gemilang di Final Piala Davis di Madrid, Kamis waktu setempat atau Jumat WIB.
Menjadi runner-up pada 2019 tetapi tanpa pemain top mereka Denis Shapovalov dan Felix Auger-Aliassime, Kanada terbukti bukan tandingan Swedia yang memiliki pemain-pemain muda dan ingin menghidupkan kembali kejayaan masa lalu.
Australia, yang berada di peringkat kedua setelah Amerika Serikat dalam Piala Davis, membuat awal yang buruk pada Grup D di Turin saat mereka kalah 0-3 dari juara 2018 Kroasia.
Prancis pulih dari awal yang buruk dalam pertandingan Grup C melawan Republik Ceko untuk menang 2-1 di Innsbruck.
Putaran Final Piala Davis, yang ditunda tahun lalu, telah mengalami perubahan format dengan tiga kota menjadi tuan rumah bagi 18 negara yang lolos dalam enam grup masing-masing berisi tiga negara.
Pemenang grup dan dua runner-up terbaik maju ke perempat final pekan depan dengan final akan digelar di Madrid pada 5 Desember.
Namun, harapan juara 2019 Spanyol terlihat suram, tanpa kehadiran Carlos Alcaraz karena dinyatakan positif COVID-19, sementara juara 20 kali Grand Slam Rafa Nadal juga absen. Selain itu, Spanyol juga kehilangan salah satu pahlawan mereka Roberto Bautista Agut yang absen karena cedera perut.
Spanyol menghadapi Ekuador di Grup A di Madrid pada Jumat.
Laga pembuka Final Piala Davis
Baca Juga: Positif COVID-19, Petenis Spanyol Carlos Alcaraz Keluar dari Final Piala Davis
Elias Ymer dari Swedia berhadapan dengan peringkat 264 dunia Steven Diez yang bermain untuk Kanada untuk pertama kalinya sejak 2010, menang 6-4. 6-2. Adik laki-lakinya Mikael kemudian mengalahkan Vasek Pospisil, 6-4, 6-4.