Suara.com - Kesuksesan Toprak Razgatlioglu mengunci gelar juara dunia World Superbike (WSBK) 2021 di Sirkuit Mandalika membuat namanya banyak diperbincangkan masyarakat Tanah Air.
Tak hanya seputar profil dan tingkah polah sang pebalap yang jadi bahasan, tetapi juga perihal latar belakang keluarganya.
Toprak Razgatlioglue mengunci gelar juara WSBK 2021 usai menyudahi balapan seri Mandalika di posisi kedua, pada Minggu (21/11/2021).
Pembalap asal Turki ini sangat emosional usai mencetak sejarah, khususnya untuk dirinya sendiri hingga terselip kata-kata untuk mendiang sang ayah.
Baca Juga: Ada-Ada Saja, Pelanggaran Mitos Ini Dituding Jadi Sebab Hujan Deras Saat WSBK Mandalika
Bukan tanpa alasan Toprak menyelipkan sang ayah usai ia meraih titel juara dunia, sang ayah memiliki peran yang sangat penting bagi pembalap berusia 25 tahun ini.
Sosok bernama Arif Razgatlioglu juga bukan orang sembarangan, ia cukup terkenal di dunia motosport semasa hidupnya.
"Gelar juara dunia ini untuk ayah saya, beliau sudah tidak di sini, beliau sudah meninggal," ucap Toprak dikutip dari Yeni Safak.
"Namun saya yakin, dia saat ini sedang memperhatikan saya, saya bisa merasakan hal itu," imbuhnya.
Banyak media Turki yang menyebut Arif sebagai pria berbakat di dunia motorsport, ia bekerja sebagai seorang stunmant yang beraksi menggunakan motornya.
Baca Juga: Duh, Gelaran WSBK Mandalika Ternodai, 4 Orang Ini Jauh-Jauh dari Jakarta Cuma Mau Maling
Arif Razgatlioglu juga mendapat julukan sebagai Wheelie Air, karena gaya yang sering ditunjukkan ketika beraksi adalah stoppie.
Stoppie merupakan salah satu teknik freestyle menggunakan sepeda motor dengan ban belakang terangkat tinggi dan hanya ditopang ban depan.
Gaya itu pula yang digunakan Toprak saat melakukan selebrasi atas gelar juara WSBK 2021 yang sukses diraihnya.
Yeni Safak melaporkan jika ayah Toprak meninggal pada 2017, ia wafat di usia 59 tahun karena insiden kecelakaan di Districk Gazipaaa, Antalya, Turki.
Kala itu Arif tengah berboncengan dengan seorang wanita muda berusia 20 tahun bernama Ulku Ozcan, keduanya tertabrak truk pikap.
Kontributor: Eko Isdiyanto.