Di sisi lain, Khaophimai juga seperti kebanyakan petinju Thailand yang memiliki gaya yang sama dengan Daud. Dengan kata lain, pertarungan jarak dekat akan terjadi pada pertandingan nanti malam.
Hasilnya tergantung nanti bagaimana Daud bisa memanfaatkan kelengahan lawan.
Seperti yang diungkapkan sang pelatih Edin Diaz kepada Antara beberapa waktu lalu, Daud harus bisa memainkan peran dan merusak konsentrasi lawan, sehingga mendapatkan celah untuk mendaratkan pukulan yang memiliki efek besar terhadap daya tahan lawan.
Wajib Menang KO
Meski secara teknis banyak faktor yang membuat Daud unggul, tapi dia harus mengantisipasi segala kemungkinan yang bakal terjadi mengingat pertandingan bergulir di kandang lawan. Sudah menjadi rahasia umum, petinju tuan rumah kerap diuntungkan.
Hasil angka bukan pilihan terbaik dalam pertandingan nanti. Dengan kata lain, Daud harus bisa menganvaskan lawan sebelum lonceng ronde terakhir berbunyi. Jika tidak, bisa merugikan yang berdampak pada hasil akhir pertarungan.
Daud pun menyadari hal tersebut. Untuk itu, dia bertekad agar bisa meng-KO lawan sebelum ronde 10. Daud harus melancarkan pukulan-pukulan keras seperti yang dilakukan pada laga-laga sebelumnya.
Cara seperti ini harus dia lakukan ketika bertanding di kandang lawan. Misalnya, ketika berhadapan dengan Pavel Malikov di DIVS, Ekaterinburg, Rusia, 22 April 2018.
Daud yang bertanding di hadapan pendukung Malikov tampil agresif dan tak memberi celah sedikit pun untuk lawan mendominasi pertandingan. Dia selalu maju dan berusaha sedekat mungkin dengan lawan untuk mendaratkan pukulan-pukulan keras.
Baca Juga: Canelo Alvarez Kembali Jadi Sorotan, Bakal Tantang Juara Dunia Kelas Penjelajah
Hingga akhirnya, hook kanan Daud membuat Malikov tersungkur dan tak bisa melanjutkan pertandingan pada ronde delapan. Hal ini perlu dilakukan Daud pada pertandingan melawan Khaophimai.