Ia pun termotivasi untuk melakukan adaptasi pukulan agar lebih enak dalam bermain lantaran shuttlecock yang dipakai terasa lebih berat jika dibandingkan dengan turnamen sebelumnya di Indonesia.
"Kalau di Indonesia sebelumnya cocknya selalu ringan, tapi kali ini sedikit berat. Pandangan saya bermain di sini selalu 'kencang', jadi agak mengagetkan. Meski pukulan jadi lebih lambat tapi saya harus bisa mengatasinya," pungkasnya.