Suara.com - Pebulutangkis peringkat satu dunia, Kento Momota menceritakan laganya melawan Tommy Sugiarto berlangsung ketat karena menurutnya pemain Indonesia lebih sulit ditaklukkan jika bermain di negeri sendiri.
"Saya tahu melawan (pemain) Indonesia akan lebih sulit kalau sudah main di kandang sendiri. Selalu sulit. Tapi untungnya saya sudah siap sejak awal dan bisa bermain dengan baik," kata Momota selepas pertandingan di Nusa Dua, Bali, Selasa.
Pada babak pertama, Momota sukses menundukkan wakil tuan rumah dengan dua gim langsung 21-12, 21-16 dan membukukan skor catatan pertemuan menjadi 9-3.
Dalam laganya kali ini, Tommy punya peluang untuk menyamakan kedudukan di gim kedua setelah unggul di interval pertama. Namun sayangnya Tommy kembali di bawah kendali Momota hingga pertandingan usai.
Baca Juga: Tingkah Pebulu Tangkis Taiwan Mencuci Baju di Bali, Bikin Ngakak
Momota menceritakan, ia sempat tertinggal di interval pertama gim kedua karena sempat terkendala masalah angin sehingga menganggu permainannya.
"Awal gim (kedua) sempat tertinggal jauh karena ada pengaruh dari angin setelah pindah sisi lapangan. Saya butuh adaptasi untuk menyesuaikan permainan dan akhirnya bisa kembali menguasai pertandingan," ungkapnya.
Pada pertandingan pertamanya hari ini, ia juga menyadari bahwa shuttlecock yang dipakai terasa lebih berat jika dibandingkan dengan turnamen sebelumnya di Indonesia.
Hal ini juga mendorongnya untuk melakukan adaptasi pukulan agar lebih enak dalam bermain.
"Kalau di Indonesia sebelumnya cocknya selalu ringan, tapi kali ini sedikit berat. Pandangan saya bermain di sini selalu 'kencang', jadi agak mengagetkan. Meski pukulan jadi lebih lambat tapi saya harus bisa mengatasinya," pungkasnya.
Baca Juga: Ruas Jari Terluka, Tommy Sugiarto Akui Gagal Atasi Tekanan Momota
[Antara]