Suara.com - Pebulu tangkis ganda campuran Praveen Jordan optimistis bisa mewujudkan target minimal satu gelar juara dari ajang Indonesia Badminton Festival (IBF) 2021 seperti yang diarahkan oleh pelatih Nova Widianto.
"Ya saya optimistis saja, bahkan kalau bisa tiga (gelar) kenapa tidak? Kalau pelatih bisa percaya ke atletnya kenapa saya tidak bisa percaya dengan diri sendiri," tutur Praveen saat ditemui di Bali International Convention Center, Senin.
Pada ajang IBF 2021, Praveen yang berpasangan dengan Melati Daeva Oktavianti akan berlaga pada dua turnamen yaitu Indonesia Masters (Super 750) dan Indonesia Open (Super 1000).
Sementara untuk ajang BWF World Tour Finals, Praveen/Melati kini berada di peringkat kesembilan dengan 22.250 poin, sehingga harus berupaya untuk mengamankan posisinya dengan menambah perolehan poin dari dua turnamen pendahuluan.
Baca Juga: Top 5 Sport: Tundukkan Kazakhstan, Indonesia Tutup Penampilan di FIBA Asia Putri
Sebagai persiapan di Indonesia Masters dan Indonesia Open, Praveen hanya bekutat pada upaya menjaga fokus dan mental bertanding.
Ia menceritakan bahwa kendala terbesarnya saat ini ialah menahan rasa bosan akibat menjalani jadwal pertandingan yang terlalu lama sejak dari Eropa.
"Baru pertama kali saya tanding selama ini, di Eropa saja tujuh minggu. Persiapannya ya jaga kondisi dan motivasi, kalau tidak seperti itu pasti sangat bosan walaupun di sini (Bali) dikasih banyak fasilitas hiburan," kata Praveen seperti dimuat Antara.
Sebelumnya, pelatih Nova mengutarakan target dari sektor yang diasuhnya dalam pagelaran IBF 2021 diBali. Dengan adanya target mengamankan gelar juara, ia menaruh harapan tinggi atletnya mengingat ganda campuran Indonesia belum tampil memuaskan saat bermain di turnamen Eropa.
"Hasil di Eropa memang kurang bagus, tapi kita sebagai tuan rumah harus mengusahakan bisa ambil satu gelar juara di turnamen Bali," kata Nova.
Baca Juga: Mentas di IBF 2021, Gelar Juara Olimpiade Tak Buat Greysia / Apriyani Terlena
Persaingan di IBF 2021 diprediksi akan sulit karena ketahanan pemain yang sudah berkurang setelah melakoni laga panjang di Eropa, oleh karenanya untuk saat ini tim pelatih hanya fokus pada upaya menjaga kebugaran dan mental atlet.