Suara.com - Valentino Rossi terpaksa mengakui kekalahan dari sang adik tiri, Luca Marini pada MotoGP Algarve akhir pekan lalu.
Dilansir dari Crash, pembalap Italia ini mengatakan bahwa dirinya mungkin bisa mengatasi perlawanan pembalap debutan tersebut jika saja red flag tak berkibar.
"Target saya adalah untuk finis dengan meraih poin. Balapannya sangat cepat, dan saya punya kecepatan yang bagus saat balapan dibanding saat latihan bebas," ungkap Rossi.
"Kami menjalani balapan dengan baik, saya bisa sedikit memulihkan posisi namun saat saya bersiap untuk menyerangnya, bendera merah berkbiar," lanjutnya.
Baca Juga: Keteteran Sejak Gabung Petronas Yamaha, Andrea Dovizioso: Untungnya Ini Bukan Motor 2022
"Di beberapa bagian, saya lebih cepat dari Luca, namun di bagian akhir justru sebaliknya, jadi saya tak tahu kapan harus mendahului," imbuhnya.
Rossi juga angkat bicara mengenai persiapan balapan terakhir di Sirkuit Valencia.
Rekan setim Andrea Dovizioso ini mengatakan bahwa ia tak menyesal memutuskan untuk pensiun.
"Musim ini berat bagi saya. Saya berharap dan saya berharap untuk menjadi sedikit lebih kuat, jadi saya pikir pensiun adalah pilihan yang tepat. Tapi saya baik-baik saja, saya tenang dan tinggal satu balapan lagi," katanya.
“Dari satu sisi agak sedih karena saya tahu bahwa mulai tahun depan hidup saya akan berubah, tetapi dari sisi lain tidak apa-apa karena bagaimanapun ini musim yang panjang dan sangat sulit, sangat sulit, levelnya sangat tinggi," ungkap juara dunia 9 kali ini.
Baca Juga: Fabio Quartararo Curhat tentang Motor Yamaha, Sudah Juara Kok Masih Mengeluh?
“Tapi saya merasa baik. Valencia adalah trek yang sulit bagi saya tetapi saya ingin mencoba yang maksimal, mencoba untuk tetap berkonsentrasi untuk mengambil beberapa poin juga di sana," pungkasnya.