Suara.com - Kesuksesan Khamzat Chimaev menghabisi Li Jinliang di arena UFC 267, pada Minggu (31/10/2021) tak lepas dari masa kecilnya yang hidup di arena peperangan.
Khamzat Chimaev hanya membutuhkan tak lebih dari satu ronde untuk mengalahkan Li Jinliang menggunakan rear naked choke.
Kemenangan atas Li Jinliang membuat rekor Khamzat Chimaev menjadi 10-0, salah satu petarung yang digadang-gadang mampu meraih gelar juara dunia.
Terlepas dari itu, garangnya Chimaev di arena UFC ternyata berkat kehidupan masa kecilnya yang keras dan berdampingan dengan kematian.
Bagaimana tidak, petarung Swedia kelahiran Rusia itu pernah melalui masa-masa sulit karena perang dan kelaparan.
Chimaev pernah bekerja keras sebagai penjaga dan memiliki cita-cita menjadi petugas pemadam kebakaran.
"Saya besar dalam agama, di beberapa desa kecil. Itu adalah waktu yang sulit ketika saya masih muda," ucap Khamzat Chimaev dikutip dari Essentially Sport.
"Saya ingat hal itu seperti setelah perang, kemudian datang ke dunia ini ketika perang dan ya, itu adalah waktu yang sulit tanpa makanan.
"Ada perang, ini seperti perang melawan Rusia dan kemudian orang-orang di Chechnya. Mereka mendapat kabar tentang orang-orang Chechnya yang berlawanan," imbuhnya.
Baca Juga: Niat Curi Mobil di Parkiran, Maling Ini Tak Tahu Pemiliknya adalah Petarung UFC
Chimaev kecil belum bisa memahami mengapa di dunia ini terdapat peperangan yang membuat banyak orang tewas akibat dibunuh.